Normamemiliki sifat yang mengikat merupakan salah satu karakteristik yang ada. Mengingat ini adalah bentuk pendisiplinan bagi seseorang yang melakukan pelanggaran. Ketaatan; Ciri yang selanjutnya dalam norma ialah terdapatkan anggota masyarakat wajib untuk taat pada norma yang berlaku. Hal ini didasari pada kesepatan atas pembentukan yang
Definisi atau arti kata ketaatan berdasarkan KBBI Online taat /taat/ a 1 senantiasa tunduk kpd Tuhan, pemerintah, dsb; patuh Nabi Muhammad saw. menyeru manusia supaya mengenal Allah dan • taat kepada-Nya; 2 tidak berlaku curang; setia ia adalah seorang istri yg • taat; 3 saleh; kuat beribadah jadilah Anda seorang muslim yg • taat;• taat sumpah menaati sumpah yg diucapkan;menaati /menaati/ v mematuhi; menurut perintah, aturan, dsb setiap pemakai jalan harus menaati peraturan lalu lintas;ketaatan /ketaatan/ n 1 kepatuhan; 2 kesetiaan; 3 kesalehan; 4 Huk fungsi untuk tidak membahayakan atau mengganggu kedamaian atau keadilanKata ketaatan digunakan dalam beberapa kalimat KBBIReferensi dari KBBI setia kalimat ke 9kesetiaan n keteguhan hati; ketaatan dl persahabatan, perhambaan, dsb; kepatuhan;Referensi dari KBBI intelektualisme kalimat ke 1intelektualisme /inteléktualisme/ n ketaatan atau kesetiaan thd latihan daya pikir dan pencarian sesuatu berdasarkan ilmuReferensi dari KBBI disiplin kalimat ke 1disiplin n 1 tata tertib di sekolah, kemiliteran, dsb; 2 ketaatan kepatuhan kpd peraturan tata tertib dsb; 3 bidang studi yg memiliki objek, sistem, dan metode tertentu;Referensi dari KBBI ibadah kalimat ke 1ibadah n perbuatan untuk menyatakan bakti kpd Allah, yg didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; ibadat;Referensi dari KBBI ndoroisme kalimat ke 1ndoroisme n kepatuhan; ketaatan; bersikap tundukReferensi dari KBBI patuh kalimat ke 7kepatuhan n sifat patuh; ketaatan pimpinan negara meminta ~ dr setiap warganyaReferensi dari KBBI bushido kalimat ke 1bushido n 1 jalan ksatria; 2 kode etik prajurit Jepang pd masa feodal yg menekankan kesatriaan dan ketaatan para prajurit samurai tanpa syarat kpd tuannyaReferensi dari KBBI ortodoksi kalimat ke 1ortodoksi n ketaatan kpd peraturan dan ajaran resmiReferensi dari KBBI tunduk kalimat ke 10ketundukan n perihal keadaan tunduk; ketaatan; kepatuhan;Referensi dari KBBI takwa kalimat ke 12takwa n baju model Cina, leher tertutup tinggi, belakangnya tidak simetris, berkancing sampai ke leher dan bersaku dua yg terletak pd bagian depan bawahPosisi kata ketaatan di database KBBI Onlinesyorga - syubahat - syubhat - syufaat - syuhada - syuk - syukur - syumuliah - syur - syur - syura - syurah - syurga - syuriah - syuruk - t - ta - taajul - taala - taaruf - taasub - taatasas - taat - taawud - taazur - tabah - tabah - tabak - tabak - tabak - tabal - taban - tabarak - tabar-tabar - tabaruk - tabayun - tabe - tabel - tabela - tabelaris - tabernakel - tabi - tabia - tabiat - tabib
Mungkinsatu-satunya identifikasi ciri khas birokrasi yang sangat dekat ialah pemakaian formalitas hierarkis guna menyederhanakan atau menggantikan keputusan otonom. Seorang birokrat menciptakan asumsi implisit tentang suatu organisasi dan dunia yang berinteraksi dengannya. Salah satu asumsi ini ialah bahwa organisasi tidak bisa

- sinonim padanan kata ketaatan kealiman, keandalan, disiplin, iman, loyalitas kepatihan, kepatuhan, kesalehan, kesetiaan, takwa Browse A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Allahmemberikan kategori tentang seorang istri yang baik (salehah) di antaranya: 1. Perempuan yang taat kepada Allah Ta'ala. 2. Patuh kepada suami. 3. Perempuan yang mampu menjaga harta suami dan kehormatan dirinya ketika sang suami tidak ada di
Menghidupi Kekristenan tidaklah mudah, tidak semudah apa yang dikhotbahkan oleh para hamba-hamba Tuhan setiap minggunya. Banyak aspek yang harus kita perhatikan, renungkan, dan lakukan dalam hidup kita. Dan salah satu bagian yang dapat dikatakan sebagai dasar dan yang sangat penting dalam perjalanan kita mengikut Kristus adalah soal ketaatan. Tuhan telah memanggil kita untuk menjadi anak-anak-Nya, diselamatkan, dan diberikan tugas yang mulia, yaitu untuk menjadi seperti Kristus dan menjadikan orang lain juga seperti Kristus memuridkan. Tugas ini tentu tidaklah mudah dan menuntut, atau kalau saya boleh katakan “merampas” hidup kita. Tugas ini memerlukan ketaatan dari hidup kita atas setiap perintahnya dalam hidup sehari-hari. Kita akan belajar mengenai ketaatan akan panggilan-Nya dari salah satu perikop mengenai salah satu tokoh yang mungkin cukup jarang dibahas di dalam khotbah-khotbah, yaitu Saul di dalam 1 Sam. 1513-23. Umumnya ketaatan selalu dikaitkan dengan kisah Abraham, Yusuf, Musa, Maria ibu Yesus, dan Tuhan Yesus sendiri. Tetapi mari kita melihat dan belajar sedikit dari kisah perjalanan hidup Saul dan bagaimana tingkat ketaatannya kepada Allah. Semoga Allah berbicara kepada kita lewat kisah ini. Ciri-ciri orang yang tidak taat 1. Selalu menyembunyikan dosanya Saul mengatakan dia telah melakukan perintah Tuhan 13. Orang yang berdosa, biasanya menyembunyikan dosanya, ingin lari dari kesalahannya dan juga penghakiman Tuhan. Bagaimana itu dilakukan? Yaitu dengan membenarkan dirinya sendiri. Matthew Henry mengatakan “Thus sinners think, by justifying themselves, to escape being judged of the Lord; whereas the only way to do that is by judging ourselves.”[1] Tidak kita pungkiri bahwa memang Saul telah taat melakukan perintah membinasakan Amalek, tapi hanya setengah taat. Bukankah hidup kita seringkali seperti Saul? Selalu berusaha menyembunyikan dosa di hadapan Tuhan dan manusia, tidak bertobat, malah membenarkan dan menutup diri dalam jubah agama. 2. Menyalahkan orang lain Saul mengatakan bahwa rakyatlah yang membawa dan menyelamatkan ternak-ternak tersebut 16. Orang yang tidak mau taat atau hidup di dalam ketidaktaatan, cenderung untuk menyalahkan orang lain. Saul mengaku bahwa ia telah melakukan perintah Tuhan dan kesalahan dalam eksekusinya ia timpakan kepada orang-orangnya.[2] Keberdosaan kita selalu menyebabkan kita untuk membenarkan diri dan mencari kambing hitam, daripada menanggung tanggung jawab untuk dirinya sendiri. Dosa menyebabkan kita tidak ingin disorot oleh terang dan menyembunyikan ketelanjangan diri kita dan menyebut orang lain yang telanjang. Kita telah melihat kejadian ini di awal Alkitab, yaitu kejatuhan manusia. Adam yang sebenarnya memikul tanggung jawab atas larangan memakan buah pengetahuan, menyalahkan Tuhan dan juga Hawa dengan berkata “perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku…” Kej. 312. Yesus juga memperingatkan kita untuk mengeluarkan balok di mata kita sebelum mengeluarkan selumbar dari mata orang lain, karena memang kecenderungan hati kita adalah melihat kesalahan orang lain seakan-akan diri sendiri tidak berdosa. 3. Mengelak dengan “tapi” Seringkali kita menganggap diri ini sudah taat kepada Tuhan, padahal kita hanya taat setengah dari apa yang diperintahkan dan sebenarnya taat setengah bukanlah ketaatan atau kita sering menyangkal sebuah ketaatan dengan alasan untuk ketaatan lain, yang sebenarnya bukan pada konteksnya. Ketaatan dengan kata “tapi” bukanlah ketaatan yang sejati di hadapan Allah. Saul melakukan kesalahan ini dua kali dalam perikop ini, pertama di ayat 15, “Ia mengatakan “Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas.” dan setelah itu ia bukan bertobat, tetapi masih memberi alasan di ayat 21 dan 22, “Aku memang mendengarkan suara TUHAN dan mengikuti jalan yang telah disuruh TUHAN kepadaku dan aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek itu sendiri telah kutumpas. Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal 20-21. Sebuah alasan yang bagus bukan? Mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan adalah baik, tetapi seperti yang Lasor katakan bahwa sama seperti kasus Akhan di dalam Yosua 7, Saul tidak mengerti peperangannya atas Amalek tersebut bukanlah peperangan untuk merampas barang atau untuk menjadikan tawanan sebagai budak, tetapi ini adalah pembalasan atas nama Allah.[3] Saul mencoba melawan perintah Tuhan dengan perintah-Nya yang lain. Tapi sayang sekali, usaha itu gagal dan tidak berkenan di hadapan Tuhan. Mungkin kita juga sering melakukan hal ini. Anak muda yang memilih pasangan yang tidak seiman, seringkali menggunakan alasan yang sama, bahwa ia ingin melakukan perintah penginjilan. Hal ini sama saja dengan melawan perintah Tuhan dengan perintah Tuhan. Apa Respon Tuhan terhadap ketidaktaatan? Membongkarnya 14 Tidak lama setelah Saul menutupi kesalahannya ketika Samuel datang, Tuhan membongkar ketidaktaatan Saul dengan memakai mulut binatang jarahan Saul sendiri, “Tetapi kata Samuel “Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?” Mulut kambing dan domba menentang sendiri kesaksian palsu Saul.[4] Hal ini juga kita lihat di dalam kisah Bileam. Tuhan memakai seekor keledai untuk menegur ketidaktaatan Bileam Bil. 2221-35. Ironis sekali, bahwa mungkin penulis Alkitab ingin menunjukkan bahwa hewan lebih dapat mendengar, menuruti Allah dan lebih jujur daripada manusia yang tidak mau mendengar dan taat kepada-Nya. Dosa memang dapat kita tutup-tutupi dari orang lain, tetapi tidak dengan Tuhan. Cepat atau lambat Ia akan membongkarnya, baik dengan cara yang lembut maupun dengan keras dan memalukan. 2. Menuntut pertanggungjawaban 17-19 Allah yang telah memilih dan mengurapi Saul menjadi raja, memberi perintah spesifik baginya, yaitu untuk menumpas semua penduduk Amalek. Ini adalah sebuah panggilan Saul, bahwa Ia menjadi raja dan menjalankan Teokrasi bagi Israel. Akan tetapi, Saul telah berulang kali gagal untuk taat, demi kesombongan dan pemberontakannya di hadapan Tuhan. Dan sekarang Tuhan menuntut pertanggungan jawab atas Saul atas panggilannya tersebut melalui Samuel. Ini merupakan hal yang sangat mengerikan dan perlu kita pikirkan baik-baik. Ketika pada saatnya kelak Kristus meminta pertanggungan jawab kepada kita atas panggilan-Nya, “bukankah Aku telah memilih engkau untuk pekerjaan ini dan itu?” apakah yang akan menjadi jawab kita? Kita perlu merenungkan hal ini! Jadi, apa yang harus kita lakukan? Mengaku dosa dan Meninggalkannya. Tentu kita sebagai manusia tidak sempurna dan kitapun pernah melakukan hal yang sama atau mungkin lebih jahat dari Saul. Kita tidak boleh menganggap diri lebih baik dari Saul. Mungkin di masa lalu kita pernah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hati dan panggilan Tuhan dan juga di waktu-waktu ke depan kita akan melakukan banyak ketidaktaatan, tetapi milikilah hati yang mau bertobat. Inilah perbedaan antara Saul dengan Daud. Dua-duanya adalah orang pilihan Tuhan, dua-duanya adalah raja terhormat, dan dua-duanya sama-sama berbuat dosa yang besar, tetapi keduanya berbeda soal hati yang mau bertobat kepada Tuhan. Ketika Saul ditegur Samuel, ia masih berdalih 2x 15,20 dan tidak langsung mengaku salah. Berbeda dengan Daud, ketika ia berdosa dan ditegur oleh nabi Natan, ia bertobat kepada Tuhan dan tidak membela diri 2 Sam. 1213. Tinggalkanlah dosa kita sepenuhnya! Joseph Exell mengatakan Amalek dapat diibaratkan sebagai dosa yang dibenci oleh Tuhan atau menjadi musuh Tuhan, tetapi Saul tidak menghabisi semuanya, malah menyisakannya. “We have here also a melancholy example of sparing sins and evils that should be slain, sheltering and harbouring them under false pretences, by unworthy pleas and excuses. The mark of a true man and Christian to allow no known sin, least of all favourite, profitable, accustomed, pleasant sins.” [5] Apakah kita sudah meninggalkan dosa yang Allah benci secara penuh? Langkah awal yang baik yang dapat kita lakukan di hadapan Tuhan adalah meminta ampun atas segala ketidaktaatan kita dan berkomitmen untuk sepenuh hati taat kepada-Nya. Spiritualitas, bukan hanya Religiusitas Setelah kita bertobat dan memperbarui komitmen kita untuk taat akan panggilan-Nya, mari jalani spiritualitas Kristen yang baik, bukan hanya sekedar ritual keagamaan. Saul memberi alasan untuk mempersembahkan korbanlah ia membiarkan ternak-ternak Amalek hidup. Persembahan korban merupakan ritual yang baik, tetapi Tuhan tidak melihat persembahan itu jika hati orang yang mempersembahkannya tidak berpaut kepada-Nya. Menurut saya, Samuel juga menjadi kontras terhadap perilaku Saul. Samuel senantiasa taat akan panggilan dan perintah Tuhan. Ia dengan sepenuh hati menyampaikan dan menjalankan pesan Allah. Ia tidak takut ketika menegur Saul yang adalah raja dan Samuel mengerti benar bahwa yang diingini Allah adalah telinga yang mendengar dan hati yang taat ay. 22. Inilah spiritualitas yang baik, yaitu mengikuti kemauan Ia yang memanggil kita. Kita seringkali terjebak dengan religiusitas yang kosong, terjebak dengan rutinitas tanpa isi dan tanpa kesungguhan hati. Kesibukan pelayanan dan pekerjaan membuat kita mengurangi waktu untuk dengar-dengaran kepada suara-Nya. Kita pikir semakin banyak melayani, semakin berkenan di hadapan Tuhan. Alkitab dibaca hanya sebagai kewajiban setiap minggunya, bukan sebagai pesan-Nya yang “merampas” hidup kita. Dan ketika kita tidak taat, maka dosa itu sama dengan dosa bertenung dan penyembahan berhala ay. 23, karena memang jika tidak taat kepada-Nya, siapa lagi yang menjadi Allah kita? Mungkin juga inilah yang dimaksud Paulus ketika menasehati kita untuk mempersembahan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan, karena itulah ibadah yang sejati Rm. 121. Penyangkalan diri dan ketaatan itu sulit, maka itulah waktu ketika kita “menyembelih” dan mempersembahkan tubuh kita kepada-Nya. Tanpa spiritualitas yang baik, sebenarnya kegiatan religius kita bukanlah untuk Tuhan yang sejati, tetapi kepada allah lain atau mungkin diri kita sendiri yang kita anggap sebagai “Allah”. Kesimpulan Kita telah belajar dari Saul bahwa ketidaktaatan membawa akibat yang begitu serius, hati Tuhan dipertaruhkan. Ia berduka atas kebebalan kita dan Ia juga menuntut pertanggungjawaban dari kita terhadap panggilan-Nya yang telah Ia anugerahkan kepada kita. Ingatlah, panggilan-Nya benar-benar berharga dan mulia. Kita dipanggil untuk pekerjaan-Nya yang besar dan mulia, sama seperti Saul dipilih Tuhan untuk memimpin Israel, umat pilihan. Kiranya Roh Kudus menolong kita agar kita dapat bergumul meningkatkan spiritualitas yang baik, hati yang mau bertobat dan taat akan setiap perintah-Nya. [1] Matthew Henry, Matthew Henry’s Whole Bible Commentary, 1706. [2] Robert Jamieson, Fausset, and Brown, Commentary Critical and Explanatory on the Whole Bible, 1871. [3] Lasor & Hubbard, Pengantar Perjanjian Lama, trans. Werner Tan dkk Jakarta BPK Gunung Mulia, 2019, 340. [4] Matthew Henry, Matthew Henry’s Whole Bible Commentary, 1706. [5] Joseph S. Exell, The Biblical Illustrator, 1849.
KemudianRasulullah صلى الله عليه وسلم berdoa: 'Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu." (HR Muslim No 4798) (Baca Juga: 10 Doa Agar Dikaruniai Anak Saleh dan Pintar) Menurut Ustaz Rikza, itulah kondisi hati manusia, yang bahkan dalam riwayat lain digambarkan sebagai
UJI KOMPETENSI BAB 3 AKHLAK TERPUJI KEPADA ALLAH SWTMATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS 7 SEMESTER GASALPILIHAN GANDA Point maksimal 3/soalPilihlah jawaban yang benar dengan menyilang huruf a, b, c atau d ! di bawah ini yang merupakan pengertian istiqamah yang benar adalah…a. Kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuktidak kembali melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnyab. Patuh terhadap segala yang diperintahkan oleh Allah dan-Rasul-Nyac. suatu perbuatan dan sifat yang senantiasa mengikuti jalan yang lurus yakni jalan yangdiridhai Allah Niat mengharap ridha Allah semata dalam beramal sebagai wujud menjalankanketaatan kepada Allah dalam kehidupan dalam semua yang telah memahami Islam dengan benar, kemudian mendapat hidayahmenjadi mualaf/masuk Islam. Tindakan orang tersebut dikategorikan...a. Ikhlasb. Tobatc. Istiqamahd. to read all 2 pages?Previewing 2 of 2 pagesUpload your study docs or become a of previewWant to read all 2 pages?Upload your study docs or become a member.
Salahsatu ciri ketaatan seseorang kepada Allah ialah dalam melaksanakan tugas. answer choices Tidak mengenal lelah Berhasil secara maksimal Tidak megeluh Tidak menghadapi kendala Question 8 30 seconds Q. Kita wajib mentaati Ulil amri apabila mereka. answer choices Berada di jalan yang sesuai Bukan dari golongan orang kafir
1. Pengertian Akidah Islam Istilah akidah berasal dari bahasa arab yang masih satu akar dengan kata al-aqdu, yang berarti ikatan. Istilah akidah biasanya digunakan khusus dalam masalah keyakinan. Jadi pengertian akidah disini ialah ikatan keyakinan terhadap agama. Sementara dari segi istilah, akidah adalah kepercayaan yang terikat erat dan tersimpul kuat dalam jiwa seseorang sehingga tidak mungkin tercerai atau terurai. Keyakinan yang teguh dan pasti, tanpa ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Menurut istilah syara’, akidah Islam memiliki pengertian sebagai kepercayaan atau keimanan kepada hakikat-hakikat atau nilai-nilai mutlak, yang tetap dan kekal, yang pasti dan hakiki, serta yang suci seperti yang diwajibkan oleh syara’, yaitu beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, nabi dan rasul, hari akhir serta kepada qada’ dan qadar Allah SWT. 2. Dasar Akidah Islam Umat Islam harus selalu berpegang teguh kepada dua sumber dasar akidah Islam, yaitu Al-qur’an dan hadits. a. Al-Qur’an Secara etimologi al-qur’an bararti “bacaan”, merupakan masdar dari kata qara’a. Secara terminologi, al-qur’an adalah kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, ditulis dalam mushaf, dan diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya merupakan ibadah. Al-Qur’an menjadi sumber hukum pertama dalam Islam. Melalui al-qur’an inilah Allah memberikan pengajaran kepada umat Islam berkenaan dengan akidah yang benar dan harus diyakini serta dijalani secara mutlak dan tidak boleh ditawar. b. Hadits Hadits merupakan segala ucapan, perbuatan dan takrir sikap diam nabi Muhammad SAW. Hadits atau sunnah adalah sumber hukum akidah Islam yang kedua setelah al-qur’an. Hadits juga meliputi sumber hukum dalam akidah maupun dalam permasalahan hidup lainnya. 3. Tujuan Akidah Islam Tujuan dari mempelajari akidah Islam antara lain a. Mengetahui petunjuk hidup yang benar dan salah b. Menjaga manusia dari sikap musyrik c. Memupuk dan mengemban dasar ketuhanan d. Menghindarkan diri dari berbagai pengaruh yang menyesatkan 4. Perilaku yang Sesuai dengan Nilai-nilai Akidah Islam Beberapa perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai akidah Islam antara lain a. Beribadah kepada Allah SWT dengan hati yang ikhlas, tanpa perasaan terpaksa dan terbebani b. Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memurnikan dalam beribadah hanya kepada Allah SWT c. Berusaha menghindarkan diri dari segala bentuk kemusyrikan, baik dalam beribadah maupun perbuatan lain dalam kehidupan sehari-hari. Islam menegaskan bahwa untuk berakidah, seseorang harus mengikuti pedoman yang jelas dan pasti, tidak dengan persangkaan dan angan-angan belaka. Dalam surah an-Najm ayat 27-28 Allah berfirman •                     •        Artinya “Sesungguhnya orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan akhirat, mereka benar-benar menamakan malaikat itu dengan nama perempuan. Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuan tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan, sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.” an-Najm/53 27-28 Ayat diatas menjadi dasar bahwa dalam meyakini 6 rukun iman, kita tidak diperkenankan membuat perumpamaan dari sifat-sifat atas keenam hal tersebut. Semuanya harus dengan pedoman Al-qur’an dan sunah. Dalil-dalil yang berkaitan dengan dasar dan tujuan akidah Islam antara lain sebagai berikut 1. Dalil tentang Ketuhanan Mengenal dasar ketuhanan, dalil yang paling mutlak menggambarkan Allah dan cara mengenal-Nya adalah firman Allah dalam surah al-Ikhlas ayat 1-4 berikut ini                 •   Artinya Katakanlah “Dia-lah Allah, yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” Al-Ikhlas 1-4. 2. Dalil tentang Malaikat, Kitab, dan Rasul Setelah mengenal siapa sesembahan yang benar, maka kita harus mengenal malaikat, kitab dan rasul-Nya. Ketiga hal ini adalah satu rangkaian yang saling menguatkan satu sama lain. Keimanan terhadap kenabian harus disertai pula keimanan terhadap wahyu Allah kitab dan terhadap pembawa wahyu tersebut malaikat. Oleh karena itu, kita harus meyakini kebenaran tentang keberadaan ketiga rukun iman tersebut, bahwa semuanya berasal dari Allah SWT. Mengenai sifat malaikat, Allah berfirman ….         Artinya “…Para malaikat itu tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” at-Tahrim/66 6. Adapun tentang sifat kitab, Allah berfirman           Artinya “Itulah kitab al-Qur’an, tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” al-Baqarah/2 2 Melalui ayat diatas Allah juga menjelaskan bahwa tidak ada keraguan sedikitpun didalam al-Qur’an. Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Oleh karena itu, sudah seharusnya dan menjadi kewajiban bagi kita untuk tidak meragukan kebenaran dalam al-Qur’an. Segala petunjuk yang ada di dalam al-Qur’an harus kita imani dan kita amalkan. Mengenai nabi/rasul Allah berfirman            Artinya “Dan tiadalah yang diucapkannya itu al-Qur’an menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.” an-Najm/53 3-4 3. Dalil tentang Hari Akhir Hari akhir adalah suatu ketetapan Allah yang pasti terjadi. Adapun waktu pelaksanaannya, hanya Allah sajalah yang dapat mengetahuinya secara pasti. Mengimani hari akhir adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditawar-tawar. Hal ini berkaitan dengan keyakinan adanya pahala dan dosa yang kelak akan dipertanggung jawabkan pada kehidupan setelah meninggalkan dunia. Allah berfirman     Artinya “Dan kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” al-A’la/87 17. 4. Dalil tentang Takdir Mengimani Allah, berarti juga mengimani takdir. Allah adalah pencipta segala sesuatu. Dia-lah yang paling mengerti tentang apa yang terbaik untuk diputuskan. Dalam firmannya Allah menjelaskan ….                 •          Artinya “… Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” ar-Ra’d/13 11 Iman secara bahasa berarti percaya, sedangkan secara istilah menurut Imam Al-Ghazali yang dimaksud dengan iman, yaitu membenarkan dalam hati, mengikrarkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan amal perbuatan. Berdasar pengertian tersebut, iman memiliki 3 unsur, yaitu unsur keyakinan atau kepercayaan dalam hati qalbiyah, unsur ucapan dengan mengakui terhadap segenap yang harus diimani menurut Allah dan rasul-Nya qauliyah, dan melaksanakan segala yang dipercayainya itu dengan mengerahkan segenap anggota badan amaliyah. Ketiga unsur iman tersebut harus bersatu padu dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena pemisahan terhadap unsur-unsur iman tersebut akan mengakibatkan timbulnya paham yang keliru. Secara bahasa, Islam berasal dari kata salama yang dalam bahasa arab artinya mengakui sesuatu atau berdamai. Kata kerja yang membentuk salama adalah aslama yang berarti menyerahkan atau memasrahkan kehendak dan kehidupan kepada kehendak Allah. Kata Ihsan berasal dari bahasa arab yaitu ahsana-yuhsinu-ihsaanan yang artinya berbuat baik atau berbuat kebaikan. Kata Ihsan dalam al-Qur’an diulang sebanyak 12 kali dengan arti yang beraneka ragam, diantaranya ada yang berbuat baik atau kebaikan. Menurut istilah, ihsan adalah merasa diperhatikan oleh Allah sehingga ia tidak berani melakukan pelanggaran terkadap ketentuan-Nya. Ihsan merupakan sifat tertinggi seorang muslim karena dalam keadaan apapun dimanapun dia berada akan merasa selalu dilihat oleh Allah. Sifat ini akan menjaga seseorang untuk menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah. Hubungan antara Iman, Islam dan Ihsan dapat dilihat dari pelaksanaan rukun iman dan rukun Islam. Salah satu contoh hubungan Iman, Islam dan Ihsan adalah bahwa iman kepada Allah bukan hanya membenarkan dengan hati akan adanya Allah, mengakui ke-Esaan-Nya serta patuh melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, tetapi juga harus diikuti dengan mencontoh sifat-sifat Allah menurut kadar kesanggupan manusia. Dengan memahami rukun iman yang demikian itulah seseorang akan memdapat sikap ihsan dalam dirinya. Jadi bukan hanya sekedar hafal terhadap sejumlah rukun iman, tetapi harus disertai dengan mengamalkan rukun iman dalam kehidupan sehari-hari, inilah cara menghasilkan Ihsan. Sedangkan dalam rukun Islam, misalnya sholat terdapat aspek Ihsan, yaitu dengan mengerjakan sholat seseorang dapat menjauhkan diri dari perbuatan yang keji dan munkar. Salah satu keistimewaan kitab suci al-Qur’an adalah kebenaran dari setiap ayat yangterdapat di dalamnya dapat dibuktikan secara ilmiah. Para ilmuan telah banyak menemukan bukti-bukti ilmiah ini, sehingga dugaan orang-orang yang menuduh al-Qur’an dengan tidak benar dapat dibantah. Salah satu fakta dan fenomena yang menunjukkan tentang kebenaran ajaran Islam, yaitu masalah penciptaan manusia. Dalam surah al-Mukminun ayat 12-14 Allah berfirman              •                         Artinya “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Sucila Allah, Pencipta yang paling baik.” al-Mukminun/23 12-14 Berdasarkan ayat tersebut, sangat jelas bahwa jauh sebelum para ilmuan menemukan teori tentang penciptaan manusia, al-Qur’an terlebih dahulu menjelaskannya. Masih banyak lagi bukti-bukti yang ada pada diri manusia maupun yang ada disekitar kita yang menjelaskan akan keberadaan akidah Islam. Dengan mengetahui fakta dan fenomena kebenaran dalam akidah Islam, sudah seharusnya kita selalu berperilaku mengimani akidah Islam dalam kehidupan sehari-hari. Berilah tanda ceklis pada kolom SY jika kamu sangat yakin pada pernyataan, Y jika yakin,dan TY jika tidak yakin No. HAL YANG DIYAKINI SY Y TY 1. Hanya Allahlah Tuhan yang Maha Esa yang wajib disembah dan ditaati 2. Allahlah yang menciptakan dan mengatur alam semesta 3. Hanya Allahlah yang berhak memberi hidayah kepada seseorang 4. Berbuat baik kepada sesama adalah salah satu bentuk ibadah Penilaian Kompetensi Pengetahuan I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dari pertanyaan di bawah ini! 1. Arti Akidah menurut bahasa adalah …. a. Keterkaitan b. ikatan yang kukuh c. pernyataan d. kemantapan hati 2. Diantara salah satu pokok akidah Islam adalah …. a. berlaku jujur b. berlaku adil c. berbakti kepada orang tua d. percaya kepada qodlo dan qodar 3. Pada hakekatnya orang yang telah berakidah berarti telah berjanji, sedangkan orang yang berjanji berarti . . . . a. Tidak mungkin akan mengingkari janjinya b. Berusaha untuk menepati janji yang telah diucapkan c. Membebaskan diri dari sesuatu yang telah dijanjikan d. Mengikat diri dengan jani tersebut 4. Akidah yang dimiliki seseorang dapat menentukan . . . . a. Kedudukannya b. Sikap dan perilaku c. Kemantapan hatinya d. Jenis perbuatan yang dilakukan 5. Akidah Islam tersimpul dalam bacaan . . . . a. Kalimattoyibah b. Tasbih dan tahmid c. Istighfar dan takbir d. Dua kalimat syahadat 6. pokok-pokok kepercayaan dalam Islam terdiri dari . . . perkara. a. Tiga b. Empat c. Lima d. Enam 7. Akidah Islam memiliki landasan hukum yang kuat, yakni . . . . a. akhlaqul karimah b. ijmak, dan qiyas c. Al-Quran dan hadits ijtihat, d. Al-Quran, hadits, dan ijmak 8. Akidah Islam membimbing umatnya agar . . . . a. sejahtera hidupnya b. hidupnya diridhoi Allah Swt. c. tetap sehat jasmani dan rohani d. dapat menentukan jalan hidupnya 9. Islam disebut agama tauhid karena . . . . a. Allah alam semesta b. mengajarkan bahwa Allah Esa c. tidak mengajarkan kepada manusia tentang berhala d. mengajarkan adanya Allah pencipta alam semesta 10. Menurut Islam, orang yang tidak memiliki akidah Islam dinyatakan . . . a. munafik b. kafir dan tersesat c. hanya mendapatkan bau jannah d. orang yang kebingungan dalam hidupnya II. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat ! 1. Jelaskan pengertian akidah menurut bahasa dan istilah ! 2. Bagaimana pandangan Islam terhadap orang yang tidak memiliki akidah Islam ? 3. Sebutkan dan jelaskan tujuan akidah Islam ! 4. Jelaskan pengertian Iman, Islam, dan Ihsan menurut istilah ! 5. Bagaimana hubungan antara Iman, Islam, dan Ihsan ? \ 1. Sifat Nafsiyah Sifat nafsiyah adalah sifat yang burhubungan dengan zat Allah semata. Sifat yang tergolong sifat nafsiyah adalah sifat wujud. Wuju adalah zat Allah yang mutlak atas diri-Nya. Wujud rtinya ada. Benda-benda di alam semesta bersifat tidak tetap dan mengalami perubahan. Gerak dan perubahan tersbut tidak mungkin bersumber dari dirinya. Benda-benda tersebut digerakkan oleh sang maha kuasa. a. Wujud ada Sifat nafsiyah adalah sifat yang berhubungan dengan zat Allah semata. Sifat yang tergolong sifat nafsiyah adalah sifat wujud. Wujud artinya ada. Wujud adalah zat Allah yang mutlak atas dirinya. 2. Sifat Salbiyah Sifat Salbiyah adalah sifat yang dapat meniadakan sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat wajib bagi Alloh SWT. Dengan sifat Salbiyah ini, Alloh dapat menampakkan idenditas-Nya dan berbeda dengan makhluk-Nya. Sifat-sifat Salbiyah tersebut yaitu a. Qidam Qidam artinya Allah adalah zat yang maha terdahulu. Hal ini berarti tidak ada suatu apapun yang mendahului keberadaan Allah. Apabila ada sesuatu yang mendahului Allah, pasti Allah diciptakan. Padahal dialah maha pencipta segala sesuatu. Hal ini dijelaskan sebagaimana dalam firman Allah  •          Artinya”Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin[1452]; dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu”. al-Hadid/57 3 b. Baqa’ Baqa’ artinya adalah kekal. Allah adalah zat maha kekal. Allah berbeda denagn makhluknya yang binasa atau mati. Allah tidak akan mati atau binasa sampai kapanpun. Allah berfirman     •                   Artinya”Janganlah kamu sembah di samping menyembah Allah, Tuhan apapun yang lain. tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan”. al-Qasas/28 88 c. Mukhalafatul Lil Hawadisi Mukhalafatul lil hawadisi artinya berbeda dengan semua makhluk. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah tidak sama dengan makhluk yang Dia ciptakan. Sebagai contoh, yang dibuat pasti tidak sama dengan pembuatnya. Begitu juga Allah yang menciptakan segala sesuatu, tentu saja tidak sama dengan ciptaan-Nya. Allah tidak memiliki kelemahan-kelemahan sebagaimana makhluk-Nya. Allah berfirman                         Artinya”dia Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan pula, dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat.” 11 d. Qiyamuhu Binafsihi Sumber Allah tidak membutuhkan bantuan dari siapapun dalam menciptakan langit, bumi dan alam semesta ini. Inilah yang dimaksud Allah berdiri sendiri. Dia menciptakan langit dengan kuasa-Nya sendiri, menciptakan bumi dengan kekuatan-Nya sendiri dan lain sebagainya. Allah berfirman   ••           Artinya”Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji.Fatir/35 15 e. Wahdaniyah Allah adalah tuhan yang maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia. Tidak mungkin ada banyak tuhan di dunia ini. Apabila ada banyak tuhan di duina ini, maka dunia akan kacau. Oleh karena itu, hanya ada satu tuhan yang harus disembah, yaitu Allah. Firman Allah dalam al-Qur’an                Artinya”Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah Rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.al-Anbiya’/21 22 3. Sifat Ma’ani Sifat ma’ani adalah sifat wajib Allah yang wijib digambarkan oleh akal pikiran manusia dan dapat meyakinkan orang lain karena kebenarannya dapat dibuktikan dengan panca indra. Sifat wajib Allah yang tergolong dalam sifat ma’ani yaitu dari tujuh sifat, yaitu Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar dan Kalam. a. Qudrat Allah itu berkuasa atas segala sesuatu di dunia dan akhirat. Kekuasaan Allah bersifat mutlak. Kekuasaan Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu.     ••          Artinya”Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu Wahai manusia, dan Dia datangkan umat yang lain sebagai penggantimu. dan adalah Allah Maha Kuasa berbuat demikian.” An-Nisa’/4 133 b. Iradat Allah maha berkahandak menciptakan apa saja sesuai kemauan-Nya, secara bebas tanpa adanya keterkaitan dengan sesuatu di luar diri-Nya. Sebagai bukti, Allah menciptakan siang dan malam, kelahiran dan kematian tanpa ada yang bisa mencegahnya. Kalau Allah menghendaki segala sesuatu terjadi, maka terjadilah. Sebagaimana firman Allah dalam surah Yasin ayat 82            Artinya”Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya “Jadilah!” Maka terjadilah ia.” 82 c. Ilmu Allah mengetahui segala suatu yang ada di dunia ini. Segala hal yang berkaitan dengan makhluk-Nya pasti diketahui oleh-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam surah al-baqarah ayat 231 •.   •      Artinya”Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”al-Baqarah/2 231 d. Hayat Hidup Allah sangat berbeda dengan makhluk-Nya. Allah hidup terus-menerus tanpa akhir. Tidak dibatasi oleh usia sebagaimana manusia. Dalam keadaan dan situasi apapun Allah tetap hidup dan tidak musnah atau mati. Allah berfirman dalam surah al-baqarah ayat 255              Artinya”Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. 255 e. Sama’ Allah bersifat Maha Mendengar. Mendengar segala sesuatu tentang makhluk-Nya, mendengar suarau yang keras ataupun lembut, bahkan suara hati manusiapun didengar Allah. Allah juga mendengar suara hewan. Dari hewan yang besar seperti gajah, sampai hewan yang kecil seperti semut, allah berirman dalam surah al-Mu’min ayat 60      Artinya”Dan Tuhanmu berfirman “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” 60 f. Bashar Penglihatan Allah tidak dapat terhalangi oleh siapun dan apapun. Allah dapat melihat semua makhluk-Nya, baik yang kelihatan oleh mata ataupun yang tersembunyi, yang besar maupun yang kecil, bahkan sesuatu yang dirahasiakan sekalipun Allah dapat melihat dengan daya penglihatan-ya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam melakukan sesuatu, jangan sampaik kita melakukan dosa. Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Ma’idah ayat 7  •   •      Artinya”Dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah mengetahui isi hatimu.” 7 g. Kalam Allah adalah zat yang maha berfirman, akan tetapi berbeda dengan makhluk-Nya, karena Allah tidak sama dengan makhlu-Nya. Didalam al-qur’an Allah berfirman      Artinya”Dan kami telah mengutus Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung[381].” 164 4. Sifat Ma’nawiyah Sifat ma’nawiyah adalah sifat yang berhubungan dengan sifat ma’ani atau merupakan kelanjutan sifat-sifat ma’ani. Dengan kata lain, adanya tujuh sifat ma’ani berarti ada tujuh sifat ma’nawiyah. Sifat-sifat ma’nawiyah yaitu a. Qadiran Allah maha kuasa, tidak dapat seorangpun yang dapat menghalangi kekuasaaan-Nya. Kekuatan Allah berbeda dengan semua makhluk-Nya, tanpa ada pengecualian, seperti bentuk warna kulitdan rambut manusia di dunia berbeda-beda. Demikian pula keanekaragaman flora dan fauna, menunjukkan secara akal bahwa kekuasaan Allah tidak ada yang dapat mempengaruhi atau merusak. b. Muridan Terciptanya alam semesta dan isinya, baik di darat, laut maupun di udarasemua karena kemauan atau kehendak Allah. Allahlah yang memiliki kehendak penciptaan dan perlindungan bagi seluruh makhluk-Nya. c. Aliman Allah megetahui segala seluk beluk suatu rahasia makhluk-Nya, seperti kejadian manusia yang berasal dari setetes mani, kemudian berproses dan akhirnya menjadi manusia yang dapat berbicara, bertindak dan berpikir, pasti akal manusia membenarkan bahwa manusia diciptakan oleh zat yang mahatahu d. Hayyan Bukti adanya Allah maha hidup adalah adanya keteraturan alam ini. Hidup Allah tidak sama dengan kehidupan manusia. Manusia bernafas, makan, minum kemudian mati, sedangkan Allah selalu hidup dan menghidupi. e. Sami’an Allah selalu dalam keadaan mendengar terhadap segala bentuk suara suara. berbeda dengan makhluk-Nya yang pendengarannya dibatasi oleh ruang waktu dan tenaga. Kita dapat membuktikan kalau sedang berbicara di dalam suatu ruangan, belum tentu orang lain yang berada di luar ruangan mendengar. Bagi Allah, dimanapu makhluk suaranya akan selalu didegar oleh Allah. f. Basiran Allah selalu dalam keadaan melihat. Kalau mau memperhatikan keteraturan alam semesta ini, kita mungkin akan berpikir bahwa tidak mungkin Allah melihat semua. Itulah kelemahan manusia dalam memandang alam semesta. Manusia terlalu sempit pandangannya sehingga secara tidak sadar mengecilkan kekuasaan Allah. Bukti Allah maha malihat, mestinya membuat manusia waspada dalam perbuatan, karena Allah selalu melihat apa yang dikerjakan. g. Mutakalliman Allah selalu berada dalam keadaan berfirman. Kalau tidak demikian berarti Dia bisu, padahal tidak mungkin Allah bisu. Allah berfirman dalam kitabnya. Sesungguhnya Allah juga berbicara melalui tanda-tanda, seperti banjir, tanah longsor dan semua kejadian alam ini. Firman Allah itu sering mengandung ajaran keharmonisan, ketentraman, perdamaian dan peringatan. 1. Sifat jaiz Allah Sifat jaiz bagi Allah artinya sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah, sifat jaiz bagi Allah hanya ada satu, yaitu فِعْلُ كُلِّ مُمْكِنٍ اَوْ تَرْكُهُ yang artinya Allah boleh mengerjakan segala yang mungkin atau meniggalkannya. Allah boleh menciptakan atau tidak menciptakan sesuatu atas kehendak-Nya. Jika Allah menghendaki, tidak ada satupun makhluk-Nya yang dapat menghalangi dan memaksa kekuasaan Allah diatas segala-galanya. 2. Sifat mustahil Allah Sebagaimana wajib dipercayai akan sifat Allah yang dua puluh, maka perlu juga diketahui juga sifat yang mustahil bagi Allah. Sifat mustahil bagi Allah merupakan lawan dari sifat wajib. Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Allah. Coba perhatikan sifat-sifat mustahil bagi Allah berikut! No Sifat Mustahil Arti No Sifat Mustahil Arti 1. Adam Tidak ada 11. Summun Tuli 2. Hudus Baru 12. Umyun Buta 3. Fana’ Rusak 13. Bukmun Bisu 4. Mumasalatu lil hawadisi Menyerupai makhluk 14. Ajizan Maha lemah 5. Ihtiyaju lighairihi Membutuhkan yang lain 15. Karihan Maha terpaksa 6. Ta’addadun Berbilang 16. Jahilan Maha bodoh 7. ajzun Lemah 17. Mayyitan Maha mati 8. Karahatun Terpaksa 18. Ashomma Maha tuli 9 Jahlun Bodoh 19. A’ma Maha buta 10. Mautun Mati 20. Abkama Maha bisu 1. Bukti sifat-sifat wajib bagi Allah yang nafsiyah Sifat nafsiyah adalah wujud artinya ada. Sifat ini dapat dibuktikan dengan akal sehat manusia, sepanjang manusia mau beriman kepada Allah dan mau menggunakan akal budinya untuk berpikir dan merenungi alam semesta sebagai ciptaan Allah. Oleh karena itu, modal dasar manusia untuk dapat membuktikan bahwa Allah ada yaitu akal sehat dan keimanan yang kuat. Dengan akal budi manusia dapat memperhatikan bagaimana matahari dan bulan datang silih berganti, yang membuat siang dan malam bergantian, firman Allah           •       Artinya”Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” yasin/36 40 2. Bukti sifat salbiyah a. Qidam Qidam artinya terdahulu. Untuk membuktikan sifat ini, hendaknya manusia menggunakan akal budinya. Sebab hanya dengan akal budi dan keimananlah, manusia akan meyakini kebenaran sifat tersebut. b. Baqa’ Untuk membuktikan sifat baqa’ Allah, hendaknya kita memperhatikan segala kejadian dalam kehidupan sehari-hari. Akal sehat manusia akan mengatakan bahwa, segala yang ada dijagat raya tidak ada yang kekal dan abadi sebab yang kekal hanyalah Allah. Dia Allah SWT tidak akan usang oleh waktu dan tidal akan lapuk oleh mata, keberadaan-Nya tidak bermula dan juga tidak berakhir. Salah satu bukti kekekalan Allah adalah tetap teraturnya peredaran bulan dan matahari, pergantian siang dan malam, datang musim hujan dan kemarau secara teratur dan sebagainya. c. Mukhalafatul lil hawadisi Allah berbeda dengan semua yang baru. Allah mendengar, Allah melihat dan Allah mengetahui segala yang tampak maupun yang tersembunyi. Pendengaran-Nya, penglihatan-Nya dan pengetahuan-Nya maha kekal. Berbeda dengan pendengaran manusia, yang dapat rusak karena tuli, penglihatannya dapat sirna karena buta, pengetahuannya dapat hilang karena lupa. d. Qiyamuhu binafsihi Qiyamuhu binafsihi artinya dapat berdiri sendiri dan tidak membutuhkan bantuan orang atau pihak lain. Untuk dapat membuktikan bahwa Allah itu maha berdiri sendiri adalah terciptanya langit dan bumi serta jagat raya ini tanpa bantuan orang atau pihak lain. Allah tidak memerlukan suatu apapun dari pihak manapun, termasuk dalam menciptakan alam semesta ini. e. Wahdaniyah Sifat wahdaniyah artinya Esa atau tunggal, Allah itu maha Esa, baik zat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Oleh karena itu, tidak ada ciptaan-Nya yang tidak teratur dan tidak seimbang. Jika Allah tidak Esa atau bersekutu maka akan terjadi bentrokan keinginan diantara mereka, yang dapat merugikan alam semesta. Sebab semua komponen alam akan berjalan tanpa adanya aturan, tidal seimbang dan tidak sesuai orbitnya masing-masing. Seseorang yang beriman kepada Allah akan senantiasa menunjukkan sifat terpuji dalam melakukan perilaku sehari-hari. Adapun perilaku yang ditunjukkan orang yang beriman terhadap sifat-sifat Allah antara lain 1. Senantiasa berlaku jujur dalam kehidupan sehari-hari 2. Bersyukur atas karunia yang diberikan kepadanya 3. Bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya 4. Bersikap amanah dan bertanggung jawab 5. Ikhlas dalam menerima qada’ dan qadar yang ditentukan oleh-Nya 6. Tidak merasa sombong karena pada dasarnya manusia adalah makhluk lemah 7. Senantiasa peduli terhadap sesama dan terhadap lingkungan sekitarnya I. Pilihlah jawaban yang paling benar 1. Sifat wajib Allah SWT ialah …. a. sifat yang sebaiknya ada pada zat Allah SWT b. sifat yang diwajibkan atas zat Allah SWT c. sifat yang pasti ada pada zat Allah SWT d. hal-hal yang mengharuskan Allah memilikinya 2. Kebalikan dari sifat wajib Allah SWTialah sifat. . . .. a. mustahil Allah SWT b. sunah Allah SWT c. mubah Allah SWT d. makruh Allah SWT 3. Allah wujud, tidak mungkin bersifat…. a. qidam b. Adam c. fana d. Fana’ 4. Allah mungkin bersifat umyun, tetapi Dia bersifat…. a. baqa’ b. alim c. qidam d. bashor 5. Allah qidam, artinya…. a. tidak berawal b. tidak berakhir c. berawal d. diawali 6. Setiap berdoa kita tidak perlu mengeraskan suara sebab Allah a. iradat b. hayat c. sama’ d. maut 7. Allah kalam, tidak mungkin bersifat…. a. hudus b. bukmun c. fana d. maut 8. Sifat-sifat Allah dipelajari dalam ilmu…. a. Al-Quran b. fiqih c. hadis d. tauhid 9. Manusia tidak dapat mengelak dari kehendak Allah Dia bersifat …. a. qudrat b. qiyamuhu binafsihi c. mukhalafatu lil hawadisi d. wahdaniyat 10. Nama-nama yang baik bagi Allah berjumlah 99 disebut…. a. asma b. husnul-asma c. al-husna d. asma’ul husna II. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat ! 1. Apa yang dimaksud dengan sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah? jelaskan! 2. Apa yang dimaksud dengan sifat nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah? 3. Sebutkan lima sifat wajib Allah SWT. dan artinya! . 4. Sebutkan lima sifat mustahil Allah SWT. beserta artinya! 5. Mengapa manusia tidak terlepas dari kekuasaan Allah SWT 1. Pengertian Taat Secara bahasa taat artinya patuh. Sedangkan menurut istilah, taat adalah selalu mengikuti petunjuk Allah dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangannya. Perilaku taat merupakan perilaku untuk senantiasa menjaga diri kita agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar syari’at hukum-hukum Allah, taat melaksanakan perintah Allah, membuat kita akan semakin menyadari kebesaran dan kekuasaan Allah. Taat kepada Allah swt dan rasul-Nya merupakan sifat mulia yang harus dimiliki oleh setiap orang Islam. Taat yang dimaksudkan disini ialah kesetiaan menjunjung serta mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Selain taat kepada Allah dan rasul-Nya, setiap muslim juga diwajibkan taat dan bertanggung jawab kepada ibu dan ayah, pemerintah, guru, atau pemimpin. Dalam al-Qur’an banyak firman Allah yang memerintahkan manusia agar selalu taat dalam mengerjakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Demikian juga dengan firman-firman Allah yang memerintahkan manusia agar selalu taat kepada orang tua, pemimpin, guru dan lain sebagainya. 2. Perintah Taat kepada Allah dan Rasul-Nya Firman Allah yang memerintahkan manusia agar takut dan bertakwa kepada Allah dan mentaati segala perintah-Nya terdapat dalam surah Ali Imran ayat 50       •           •    Artinya”Dan aku datang kepadamu membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda mukjizat daripada Tuhanmu. karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Selanjutnya firman-firman Allah yang lain memerintahkan kepada manusia agar taat kepada Allah dan diiringi perintah agar taat kepada rasul-Nya, yaitu nabi Muhammad SAW. Hal ini terdapat dalam surah al-Maidah ayat 92                Artinya”Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-Nya dan berhati-hatilah. jika kamu berpaling, Maka ketahuilah bahwa Sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan amanat Allah dengan terang. 3. Bentuk-bentuk Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya Jika seseorang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir ia akan taat kepada Allah dan rasul-Nya. Sikap tersebut muncul karna ia mengimani bahwa Allah sesungguhnya maha mengetahui segala sesuatu, baik yang nampak maupun yang tersembunyi. Iman kepada hari akhir akan membuat seseorang akan berpikir tentang akibat segala perbuatannya yang dilakukan di dunia. Pada hari akhir seluruh amal anak adam akan dibalas, jika baik maka baik pula balasannya, sebaliknya jika buruk maka buruk pula balasannya. Boleh jadi seseorang dapat menghindari hukuman di dunia namun tidak dapat menghindar dari hukum akhirat. 4. Dampak Positif Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya Dampak positif dari sikap taat kepada Allah dan rasul-Nya antara lain a. Merasa senang karena adanya harapan rida b. Memperoleh kepuasan batin karena merasa bahwa kebaikan yang dilakukannya sesuai dengan kehendak Allah c. Menjaga rutinitas dalam berbuat baik, walaupun amal baiknya tidak dapat dilihat oleh orang lain 5. Membiasakan Diri Taat kepada Allah dan Rasul-Nya Cara membiasakan diri taat kepada Allah dan rasul-Nya adalah a. Melatih diri untuk beramal baik saat tidak dilihat orang lain, misalkan sedekah dengan sembunyi-sembunyi b. Tidak suka memuji perbuatan baikyang dilakukan seseorang karena hal itu dapat mendorong pelakunya berbuat riya’ c. Melatih diri agar tidak merasa bangga jika perbuatannya banyak dipuji orang lain d. Tidak kecewa apabila perbuatannya banyak diremehkan orang lain e. Melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya f. Meneladani sikap-sikap terpuji rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. 1. Pengerian Ikhlas Ikhlas menurut bahasa adalah tulus hati, membersihkan hati dan memurnikan niat. Sedangkan menurut istilah berarti mengerjakan amal ibadah denagn niat hanya kepada Allah untuk memperoleh rida-Nya. Pengertian lain adalah mentauhidkan dan mengkhususkan Allah SWT sebagai tujuan untuk berbuat taat kepada aturan-Nya. Melalui pemahaman tersebut, dapat disimpulkan bahwa ikhlas merupakan syarat mutlak diterimanya amal. Perhatikan al-bayyinah ayat 5 berikut             •      Artinya”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. 2. Ciri-ciri Orang yang Ikhlas Ciri-ciri orang yang berbuat ikhlas antara lain a. Terjaga dari segala sesuatu yang diharamkan Allah SWT. Baik sedang bersama orang lain ataupun sendiri. b. Senantiasa beramal dijalan Allah SWT baik dalam keadaan sendiri maupun bersama orang lain, baik ada pujian ataupun celaan. c. Selalu menerima apa adanya segala yang diberikan oleh Allah SWT dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT d. Mudah memaafkan kesalahan orang lain 3. Dampak Positif dan Manfaat Beramal secara Ikhlas a. Dampak positif beramal secara ikhlas, antara lain 1 Melatih diri agar tidak merasa bangga jika perbuatan baiknya banyak di puji orang lain 2 Dapat menjaga keistiqamahan dan kerutina dalam berbuat baik, meskipun amal baiknya itu tidak terlihat oleh manusia 3 Merasa senang karena adanya harapan mencari rida dari Allah semata b. Manfaat beramal secara ikhlas, antara lain 1 Membuat hidup menjadi tenag dan tentram 2 Amal ibadahnya akan diterima oleh Allah SWT 3 Dibukanya pintu ampunan dan dihapuskannya dosa serta dijauhkan dari api neraka 4 Diangkatnya derajat dan martabat oleh Allah 1. Pengertian Khauf Secara bahasa khauf berasal dari kata khafa, yakhafu, khaufan yang berarti takut. Takut yang dimaksud disini adalah takut kepada Allah SWT. Khauf adalah takut kepada Allah dengan perasaan khawatir akan azab Allah yang akan ditimpakan kepadanya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia khauf adalah kata benda yang memiliki arti ketakutan atau kekhawatiran. Khawatir sendiri merupakan kata sifat yang bermakna takut terhadap suatu hal belum diketahui dengan pasti. Sedangkan kata takut kata sifat yang memiliki beberapa makna seperti, merasa gentar menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana. Jadi khauf berarti perasaan gelisah atau cemas terhadap suatu hal yang belum diketahui secara pasti. Adapun secara terminologi, khauf adalah suatu sikap mental merasa takut kepada Allah karena kurnag sempurna pengabdiannya, takut atau khawatir kalau-kalau Allah tidak senang padanya. 2. Perintah untuk memiliki Khauf Firman Allah dalam surah al-A’raf ayat 56         •  •       Artinya”Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Maksud dari rasa takut dan penuh harap pada ayat diatas adalah a. Takut akan mendapat siksa karena melanggar aturan Allah b. Takut akan dilepaskan Allah hidup sendirian sehingga tersesat dari jalan yang benar, yakni tuntuna Islam c. Sangat mengharap rida Allah, sehingga hidupnya senantiasa memperoleh bimbingang dan hidayah-Nya. 3. Dampak positif khauf a. Dapat menjaga kerutinan perbuatan baik karena belum yakin bahwa kebaikan yang telah lalu diterima dan diridhoi Allah b. Tidak bangga dengan kebaikan yang dilakukan dimasa lalu sebab belum yakin kalau kebaikan tersebut diterima di sisi Allah c. Tidak menganggap ringan terhadap semua perbuatan dosa karena semua itu akan dipertanggung jawabkan di sisi Allah d. Dapat meningkatkan kualitas perbuatan baik karena mengharapkan rida Allah 4. Membiasakan diri bersikap khauf Khauf memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membiasakan diri bersikap khauf, maka kita akan dapat menjauhkan diri dari murka Allah. Beberapa cara untuk membiasakan diri bersikap khauf antara lain a. Bersikap hati-hati dalam berusaha sehingga rezeki yang diperoleh halal dan baik serta diridai Allah b. Melupakan kebaikan dimasa lalu karena belum tentu Allah berkenan menerimanya c. Tidak terlampau mendambakan kemewahan hidup di dunia sebab hal itu hanya bersifat sementara dan sering menipu d. Mengingat-ingat dosa dimasa lalu sebab belum tentu dimaafkan Allah. 1. Pengertian taubat Kata tobat berasal dari kata taba, yatubu, taubatan yang berarti kembali, menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan. Dalam beberapa kamus bahasa arab, kata taubat diartikan sebagai al-ruju’ min al-dzambi yang artinya “kembali dari perbuatan dosa”. Orang yang bertaubat kepada Allah adalah kembali kepada Allah dari perbuatan maksiat dengan taat kepadanya. Taubat secara syari’at adalah meninggalkan perbuatan dosa karena kejelekannya, dan menyesal atas kesalahannya serta bertekad untuk meninggalkan kebiasaan buruk. 2. Hukum bertaubat Bertaubat kepada Allah termasuk perkara yang diwajibkan dalam Islam, sebagaimana firman Allah dala surah An-Nur ayat 31    •      Artinya”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. 3. Contoh Perilaku Tobat Kepada Allah a. Memperbanyak membaca istigfar dan menemui orang yang pernah dijahtinya untuk minta maaf. b. Menyesali perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan serta berjamji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. 4. Dampak Positif Perilaku Bertobat a. Bagi Pelakunya Sendiri 1 Memperoleh semangat dan gairah hidup baru karena Allah berkenan menerima tobatnya 2 Dapat memperoleh kembali jalan yang benar 3 Memperoleh simpati msyarakat lagi, seperti dahulu sebelum bertobat. b. Bagi Orang lain Termasuk keluarga 1 Lambat laun dapat mengembalikan nama baik keluarga. 2 Hilangnya kecemasan keluarga dan masyarakat. 5. Perilaku Membiasakan Diri Bertobat a. Tidak memandang remeh terhadap perbuatan dosa sekecil apapun, b. Berusaha menutup perbuatan dosanya dengan perbuatan baik sesuai kemampuan yang dimiliki c. merasa tidak senang apabila melihat oramg lain berbuat dosa I. Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Salah satu wujud dari sifat khauf manusia terhadap Allah adalah a. rajin mencari sumber kehidupan b. memperbanyak zakat dan puasa c. membantu fakir miskin d. rajin sholat sunnah 2. Landasan berakhlak terpuji kepada Allah ialah . . . . a. sunah rasul b. akhlakul mahmudah c. akhlak karimah d. Alqur’an Hadits 3. Memiliki akhlak mahmudah kepada Allah hukumnya . . . . a. Jaiz b. wajib c. sunnah d. ibadah 4. Beramal secara ikhlas berarti beramal secara murni , yakni . . . . a. memurnikan niat hanya karena mencari ridha Allah b. berbuat baik karena dorongan kemanusiaan c. berbuat baik tanpa pamrih apa pun d. memurnikan perbuatan tersebut 5. Salah satu ciri orang yang punya sifat ikhlas adalah . . . . a. suka pamer b. disiplin dalam bekerja c. tidak mengharap pujian d. selalu bersyukur terhadap nikmat Allah 6. Harapan yang tidak disertai keimanan dan amal sholeh disebut . . . a. ghurur b. kaslun c. Amal d. raja’ 7. Orang yang ikhlas, mengerjakan ibadah semata-mata hanya mengharap . . . a. pahala karena Allah b. surga Allah c. terhindar dari neraka d. ridho Allah 8. Khauf menurut bahasa artinya . . . . a. takut b. menolak c. berani d. menghindar 9. Secara bahasa, kata ikhlas mempunyai arti . . . . a. murni b. tak ternoda c. satu tujuan d. pilihan terbaik 10. Ungkapan beramal tanpa pamrih dengan tuntunan Islam . . . . a. sejalan b. searah c. selaras d. tidak sesuai II. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat ! 1. Jelaskan pengertian akhlak terpuji kepada Allah SWT ! 2. Jelaskan pengertian ikhlas dan khauf ! 3. Sebutkan dua dampak positif dan tiga membiasakan diri beramal secara ikhlas! 4. Menurut Islam, bolehkah seseorang berbuat baik dengan pamrih? Jelaskan! 5. Berilah contoh-contoh perilaku dari ikhlas, taat, khauf dan taubat I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dari pertanyaan di bawah ini! 1. Mengimani adanya kitab-kitab Allah swt, maka secara otomatis juga mengimani…. a. Malaikat Allah b. Firman Allah c. Rasul Allah d. Kebenaran 2. Yang dimaksud dengan ihsan di dalam ibadah yaitu merasa selalu…. a. Disayang Allah dengan pemberian berbagai rezeki b. Takut kepada Allah karena siksa-Nya c. Diawasi karena Allah saja yang selalu melihat kita d. Dikasihi Allah dengan terkabulnya do’a-do’a kita 3. Antonim yang sesuai dengan sifat wajib dan mustahil Allah adalah… a. Baqa’>< Jahlun 4. Salah satu perbuatan syirik yaitu . . . . a. berjudi b. mengahrdik anak yatim c. berkata bohong d. percaya terhadap peramal 5. Yang termasuk syirik khafi di bawah ini adalah . . . . a. memuji-muji diri b. menyembah berhala c. meninggalkan shalat d. bertuhan lebih dari satu 6. Berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah dengan sadar dan ikhlas adalah pengertian . . . menurut istilah. a. Iman b. Ihsan c. Islam d. takwa 7. Ihsan terbagi atas. . .macam. a. Tiga b. lima c. empat d. Enam 8. Sifat-sifat ma’ani Allah digunakan manusia karena…. a. mudah dihafal b. tidak terlampau banyak jumlahnya c. 66kebenarannya dapat dipahami dan dibuktikan dengan akal d. dianugerahi akal pkiran 9. ….الانعام ٨١ وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ Sifat ma’ani yang terungkap dalam ayat di atas ialah sifat…. a. qudrat b. ilmu c. iradat d. hayat 10. Allah iradat, tidak mungkin Dia bersifat…. a. ’umyun b. karohah c. bukmun d. ajzun 11. ٤٠النحل إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَن نَّقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ Sifat mustahil Allah SWT..yang sesuaidengan ayat di atas adalah…. a. muridan b. bukmun c. karahah d. ajzun 12. الحجرات ٦١ …… وَاللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT..bersifat…. a. hayat b. qudrot c. ilmu d. kalam 13. salah satu ciri ketaatan seseorang ialah . . . dalam melaksanakan tugas . a. tidak menghadapi kendali b. tak mengenal lelah c. berhasil secara maksimal d. tidak mengeluh 14. Fatmala berbuat secara ikhlas. Secara bahasa ,ia di sebut . . . . . a. mukhlisah b. mukhlis c. mukhlisin d. mukhlas 15. ”Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menggantikan perbuatan-perbuatan jahat”. Kalimat tersebut adalah terjemahan surah a. Huud ayat 14 b. Az-Zummar 11 c. An-Nur ayat 31 d. An-Najm ; 32 16. Salah satu syarat bertobat adalah . . . . a. banyak berdzikir kepada Allah b. mengerjakan shalat lima waktu c. taubat sambil bersujud dan menangis d. menghentikan perbuatan maksiat 17. Manfaat mempelajari akidah Islam , antara lain . . . . 1. dapat memiliki akidah yang benar 2. tidak mudah dipengaruhi kepercayaan lain 3. memperoleh ketenteraman hidup 4. berbakti kepada kedua orang tua 5. memiliki sifat istiqomah Dari pernyataan di atas yang benar adalah . . . . a. 1,3,4,5 b. 3,5,2,1 c. 2,3,4,5 d. 4,5,2,1 18. Perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai akidah Islam, antara lain kecuali . . . . a. ikhlas dalam melakukan peribadatan kepada Allah b. mendapat jaminan surga dan selamat dari neraka c. menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan syirik d. berusaha untuk selalu meningkatkan kadar iman dan taqwa kepada Allah Swt. 19. Sifat ma’nawiyah berkaitan erat dengan sifat…. a. ma’ani b. nafsiyah c. salbiyah d. mustahil 20. Jumlah sifat ma’nawiyah ada…macam. a. tiga b. tujuh c. lima d. sembilan II. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat ! 1. Apa yang dimaksud ikhlas? 2. Bagaimanakah ciri-ciri orang taat kepada Allah dan Rasul-Nya? 3. Apakah yang dimaksud dengan khauf? Berikan contohnya! 4. Apakah yang dimaksud dengn akidah Islam? 5. Jelaskan yang dimaksud dengan sifat wajib Allah! 6. Sifat yang menolak hal-hal yang tidak layak ada pada Allah disebut? 7. Sebutkan tiga macam sifat Allah yang termasuk salbiyah! 8. Mengapa Allah tidak akan bersifat fana’? jelaskan! 9. Apakah hubungan antara Islam, Iman dan Ihsan? 10. Bagaimanakah maksud seseorang beramal dengan riya’? Sholat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Sholat menjadi ibadah wajib bagi setiap muslim yang mukallaf. Shalat pada hakikatnya adalah bentuk komunikasi seorang hamba dengan Allah SWT. Secara istilah sholat dapat didevinisikan sebagai ibadah yang terdiri atas ucapan dan gerakan, dimulai takbiratul ihram dan diakhiri salam. Banyak ayat al-qur’an yang memerintahkan umat Islam mengerjakan sholat. Hadis Rasulullah juga menyebutkan tentang perintah dan keutamaan sholat serta ancaman bagi orang yang melalaikannya.    •     Artinya”Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’. Bagaimana cara sholat yang benar? Rasulullah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari bersabda صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ اُصَلِّيْ Artinya “sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku sholat.” Bukhari Pengerjaan sholat harus memperhatikan adap-adap sholat. Memperhatikan adap-adap sholat dapat menambah serta menyempurnakan ibadah sholat. Coba kalian perhatikan adap-adap sholat berikut 1. Mengerjakan sholat tepat pada waktunya. Maksudnya, jika waktu sholat sudah masuk, kita bersegera menunaikannya dengan penuh semangat dan tidak menunda-nunda kecuali dengan alasan yang dibenarkan oleh syara’. Berkenaan dengan orang yang melalaikan sholatnya Allah berfirman 2.          Artinya”4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5. yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, Ibnu Katsir berkata yang dimaksud orang-orang yang lalai dalam sholatnya adalah a. Orang tersebut menunda sholat dari awal waktu sehingga ia mengakhirkan sampai habis waktunya, kemudian ia baru mengerjakan di luar waktunya. b. Orang tersebut melaksanakan rukun dan syarat sholat sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT, dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW atau tidak menyempurnakannya, seperti sholat dengan tidak sempurna wudunya, tidak tuma’ninah, dan lain-lain. c. Orang tersebut tidak khusyu’ dalam sholat dan tidak merenungi makna bacaan sholat. 3. Merapikan dan membersihkan tempat sholat, seperti membersihkan dari najis-najis yang ada, manyingkirkan gambar, tulisan atau apa yang mengganggu kekhusyu’an sholat. 4. Memakai pakaian yang baik saat hendak mengerjakan sholat. Jika memungkinkan memakai wewangian. 5. Menyesal serta bersedih, jika tidak dapat menunaikan dan menikmati sholat dengan baik dan sempurna. 6. Melakukan ibadah sholat dengan khusyu’. Beberapa hal yang dapat membuat sholat kita khusyu’ a. Merasa bahwa sholat yang sedang kita kerjakan itu adalah sholat terakhir. b. Mengikuti cara Nabi Muhammad saw c. Mengetahui cara dan keuntungan sholat d. Menjaga tawajuh/konsentrasi didalam empat rukun, yaitu ketika berdiri atau qiyam, rukuk, sujud, dan duduk. Sebaiknya masa-masa tersebut diperlama. e. Ikhlas mengerjakan sholat kearena Allah swt. Semata tidak karena riya’, yaitu perasaan ingin dipuji atau dilihat orang lain. Secara bahasa dzikir berasal dari bahasa arab yaitu ذكر-يذكر-ذكرا yang berarti mengingat, menyebut, menuturkan atau merenungi. Sedangkan pengertian secara istilah, dzikir adalah mengingat Allah dengan hati, lisan atau perbuatan guna mendekatkan diri kepada Allah swt. Melalui pembiasaan berdzikir maka kita mengharapkan agar lebih dekat kepada Allah. Adapun cara berdzikir kepada Allah yaitu dengan menyebut asma Allah yang terkandung dalam asmaul husna, tahlil, tasbih, takbir dan tahmid. Dzikir merupakan bukti cinta kita kepada Allah swt. Dzikir juga merupakan bentuk rasa syukur kita terhadap segala karunia yang telah Allah berikan kepada kita. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt        Artinya”Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat pula kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku. Berdzikir tidak dibatasi jumlahnya, begitu juga dengan lafadznya, waktu, cara maupun tempat pelaksanaannya. Namun dzikir seharusnya dilakukan ditempat yang suci terhindar dari kotoran dan najis, dengan suara yang lembut, khusyu’, tawaddu’ dan ikhlas. Firman Allah                  Artinya”Dan sebutlah nama Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai. Coba perhatikan adab dzikir berikut 1. Dzikir dilakukan dengan sikap rendah hati. 2. Dzikir dilakukan dengan rasa takut kepada Allahswt. 3. Dzikir dilakukan dengan tidak mengeraskan suara. Namun sebenarnya boleh dikeraskan dengan niat mengajari secara tidak langsung bagi jamaah yang belum bisa berdzikir. 4. Mencoba atau memahami maknanya dan khusyu’ dalam melakukannya. 5. Duduk di suatu tempat atau ruangan yang suci seperti duduk dalam sholat juga. 6. Mewangikan pakaian dan tempat dengan minyak wangi, pakaian yang bersih dan halal. 7. Memilih tempat agak sunyi, boleh memejamkan kedua mata, karena dengan mata terpejam itu, tertutup jalan-jalan panca indra hati. Penilaian Kompetensi Sikap I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dari pertanyaan di bawah ini! 1. Ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri salam disebut… a. Sholat b. Dzikir c. Do’a d. Wirid 2. Hukum mengerjakan sholat lima waktu adalah… a. Fardhu ain b. Fardhu kifayah c. Mubah d. Sunnah 3. Sholat merupakan upaya menghadapkan kita kepada… a. Malaikat b. Allah c. Nabi d. Alam 4. Kita melaksanakan sholat pandangan mata hendaknya ke… a. Kanan b. depan c. Kiri d. Tempat sujud 5. Mengerjakan sholat hendaknya dilakukan secara…. a. Cepat b. Tergesa c. Lambat d. Khusyu’ 6. Mengerjakan sholat dalam keadaan mengantuk hukumnya… a. Sah b. makruh c. Tidak sah d. Mubah 7. Berdzikir hendaknya dilakukan di tempat yang… a. Ramai b. suci c. Sepi d. Mahal 8. Berikut ini yang tidak termasuk adap-adap dalam berdzikir… a. Tobat b. Berwudhu’ c. Tenang d. Gaduh 9. Berdzikir harus dilakukan secara… a. Berjamaah b. Sembunyi-sembunyi c. Sendiri d. Ikhlas 10. Dengan berdzikir setelah sholat maka sholat kita akan… a. Berkurang b. Bermakna c. Sia-sia d. Sedikit II. Jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Jelaskan pengertian sholat menurut syari’at Islam 2. Tuliskan dalil kewajiban melaksanakan sholat! 3. Terngkan adap-adap sebelum takbiratul ihram 4. Terangkan adap-adap khusus dalam sholat! 5. Jelaskan adap-adap ketika berzdikir! Nabi Sulaiman adalah putra Nabi Daud. Dalam banyak hal, nabi Sulaiman mewarisi ayahnya. Ia dikenal taat, patuh kepada orang tua, saleh, cerdas, serta bijaksana. Jika seseorang tidak puas mendapatkan pengadilan dari ayahnya, Nabi Daud, maka mereka meminta Nabi Sulaiman untuk meminpin pengadilan, sehingga mereka mendapatkan kepuasan. Tutur kata Nabi Sulaiman yang sangat mempesona dan perilakunya yang mulia membuat rakyat bani Israil mencintai dan menyayanginya. Sejak remaja, Nabi Sulaiman telah dipersiapkan menjadi pengganti Nabi Daud untuk menjadi raja di kerajaan Bani Israil. Maka ketika Nabi Daud wafat rakyak bani Israil seketika menunjuk Nabi Sulaiman sebagai raja mereka. Allah juga berkenan Nibi Sulaiman menjadi utusan-Nya. Dalam masa pemerintahannya, kerajaan Bani Israil menjadi kerajaan besar, makmur, disegani lawan dan dihormati kawan. Nabi Sulaiman menggunakan kekuatan dan kekuasaannya untuk mengajak bertuhankan kepada Allah dan menjauhi penyembahan selain Allah. Suatu ketika datang dua orang perempuan dari warag bani Israil menghadap kepada Nabi Sulaiman. Kedua perempuan tersebut datang kepada Nabi Sulaiman untuk meminta penyelesaian hukum atas kepemilikan seorang bayi. Kedua perempuan tersebut mengaku sebagai ibu kandung dari bayi yang mereka bawa sebagai barang bukti. Sebagaimana yang diketahui, bahwa tidak mungkin seorang bayi memiliki dua ibu kandung. Diantara kedua ibu tersebut pastilah ada yang berbohong. Akhirnya Nabi Sulaiman memanggil prajuritnya dengan pedang ditangan. Nabi Sulaiman kemudian memerintahkan agar bayi tersebut diletakkan diatas meja. Nabi Sulaiman mengancam akan membelah bayi tersebut menjadi dua bagian jika kedua ibu itu tidak ada yang mau mengalah. Melihat perbuatan yang hendak dilakukan prajurit tersebut, perempuan yang pertama merasa senang. Ia merasa bahwa Nabi sulaiman telah melakukan hal yang benar terhadap perkara yang diadukannya. Sedangkan, perempuan kedua menjerit histeris. Perempuan tersebut menyerah dan rela bayi itu diambil asalkan tidak dibelah. Akhirnya, Nabi Sulaiman tersenyum dan menyerahkan bayi tersebut kepada perempuan kedua. Ia meyakini bahwa ibu dari bayi tersebut adalah perempuan kedua, adapun perempuan pertama yang pertama adalah yang berbohong. Nabi Sulaiman meyakini bahwa tidak ada ibu yang tega menyaksikan anaknya sendiri untuk dibunuh, apalagi didepan matanya sendiri. Selain bijaksana, Nabi Sulaiman memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh manusia-manusia pada umumnya. Keistimewaan yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman adalah mampu berbicara dengan binatang, menguasai jin dan setan. Angin dapat ditandukkannya sehingga menjadi kendaraan yang dapat melaju cepat. Perjalanan dari pagi hingga sore hari sama dengan perjalanan satu bulan bagi orang biasa. Pada suatu hari Nabi Sulaiman mengadakan rapat besar bagi seluruh bala tentaranya. Bala tentara Nabi Sulaiman terdiri dari gologan manusia, binatang, jin, dan setan. Semua bala tentara tersebut hadir kecuali seekor burung bernama hud-hud . Nabi Sulaiman pun berjanji akan memberi hukuman kepada burung hud-hud atas keterlambatannya tersebut. Sesaat kemudian, burung hud-hud datang. Kepada Nabi Sulaiman, burung hud-hud menceritakan kejadian penting yang baru saja dilihatnya. Burunga hud-hud bercerita bahwa di negeri Saba, hidup seorang ratu yang memiliki kerajaan yang luas dan masyarakatnya hidup dengan makmur. Akan tetapi, ratu dan masyarakatnya tersebut tidak menyembah kepada Allah melainkan menyembah kepada matahari. Ratu yang memerintah dikejaan tersebut bernama Ratu Balqis. Nabi Sulaiman kemudian memerintahkan burung hud-hud untuk membawa surat kepada Ratu Balqis. Nabi Sulaiman berpesan agar menyelidiki tindakan yang akan dilakukan oleh ratu balqis setelah menerima suratnya tersebut. Burung hud-hud kemudian terbang ke negeri Saba dengan membawa surat Nabi Sulaiman. Setelah menyampaikan surat Nabi Sulaiman, burung hud-hud kemudian bersembunyi dicelah-celah untuk mendengarkan perakapan yang terjadi didalam istana. Surat yang dikirim Nabi Sulaiman berisi tentang ajakan untuk menyembah kepada Allah swt, dan tidak berlaku sombong. Setelah membaca surat tersebut, Ratu Balqis kemudian memanggil penasehatnya untuk bermusyawarah. Ratu Balqis tidak ingin terjadi peperangan yang nantinya hanya akan merusak keindahan istana dan merugikan rakyatnya. Maka dalam musyawarah tersebut, Ratu Balqis memutuskan untuk mengirimkan hadiah kepada Nabi Sulaiman melalui utusannya. Sebelum utusan Ratu Balqis tersebut berangkat, burung hud-hud terbang terlebih dahulu untuk melaporkan semua yang dilihat dan didengarnya kepada Nabi Sulaiman. Ketika para utusan Ratu Balqis sampai di istana Nabi Sulaiman, mereka tercengang dengan kemegahan istana Nabi Sulaiman. Para utusan tersebut merasa bahwa kemegahan kerajaan Saba tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kemegahan kerajaan Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman pun menolak hadiah yang diberikan kepadanya. Beliau meminta Ratu Balqis datang dan menyembah kepada Allah. Para utusan akhirnya kembali ke negeri Saba, dan menyampaikan pesan dari Nabi Sulaiman. Para utusan tersebut juga menceritakan kemegahan istana Nabi Sulaiman dan membandingkannya dengan istana Ratu Balqis. Akhirnya Ratu Balqis pun datang memenuhi permintaan Nabi Sulaiman. Berita akan datangnya Ratu Balqis dan rakyatnya diketahui Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman kemudian berkeinginan membuat kejutan yang luar biasa dalam menyambut Ratu Balqis, yaitu memndahkan singgasana kerajaan Saba ke kerajaan Nabi Sulaiman. Keinginan tersebut kemudian disampaikannya kepada para pembesar di kerajaannya. Awalnya, jin Ifrit menyanggupi keinginan Nabi Sulaiman tersebut. Ia sanggup melakukannya sebelum Nabi Sulaiman berdiri dari tempat duduknya. Akan tetapi seseorang yang mempunyai ilmu dan hikmah menyatakan sanggup memindahkan singgasana Ratu Balqis sebelum Nabi Sulaiman berkedip, orang tersebut bernama Ashif bin Barkhia. Nabi Sulaiman kemudian menyambut kedatangan Ratu Balqis dengan ramah. Ratu Balqis sangat takjub dengan kemegahan kerajaan nabi Sulaiman. Ratu Balqis juga tercengan ketika mendapati singgasananya telah berpindah tempat. Ketika memasuki istana, Ratu Balqis mengangkat gaun indahnya. Ia mengira diajak Nabi Sulaiman kealiran sungai. Malihat hal tersebut, Nabi Sulaiman pun tersenyum. Lantai istana Nabi Sulaiman terbuat dari kaca yang tipis yang dibawahnya dialiri air yang jernih. Ratu Balqis amat malu dan ia pun bersujud dengan menyatakan keimanannya kepada Allah. Keimanan Ratu Balqis tersebut kemudian diikuti oleh seluruh rakyatnya. Beberapa tafsir menyebutkan bahwa meninggalnya nabi Sulaiman adalah ketika beliau sedang berdiri melaksanakan shalat. Dalam keadaan berdiri, ruhnya diambil oleh Allah SWT, dan beliau sedang berdiri memegang sambil bersandar pada tongkatnya, ia berdiri dalam posisi meninggal selama satu tahun, dan pasukannya yang juga terdiri dari jin-jin dan setan tidaklah mengetahui kalau nabi Sulaiman telah meninggal bahkan sudah selama satu rahun. Sehingga tongkat yang dipakai bersandar itu rapuh dimakan rayap, saat itulah nabi Sulaiman tersungkur jatuh, dan saat itulah para jin sadar bahwa nabi Sulaiman telah meninggal. Sebagaimana firman Allah فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلاَّ دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ السبأ 14 “Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan jadi pelayan yang bekerja keras untuk Nabi Sulaiman. QS. AsSaba 14 1. Keadilan dalam bidang hukum Sejak kecil keistimewaan Nabi Sulaiman sebenarnya sudah terlihat, kecerdasannya semakin berkembang seiring umur dan pengalaman yang dilaluinya. Banyak sikap terpuji yang dapat diambil dari kisah Nabi Sulaiman, diantaranya adalah bersikap adil. Misalnya, kisah tentang dua orang perempuan yang saling mengaku sebagai ibu seorang bayi. Demi mencari siapa yang sebenarnya pembohong diantara dua orang itu, dengan cerdiknya Nabi Sulaiman berpura-pura meminta pisau untuk membagi bayi itu menjadi dua bagian. Akhirnya terlihatlah siapa sebenarnya ibu dari bayi tersebut. Yakni perempuan yang justru rela bayi tersebut diasuh oleh perempuan lain. Logikanya, hanya seorang ibu sejatilah yang takkan mungkin mau menyakiti buah hatinya sendiri. 2. Ketakwaan kepada Allah Nabi Sulaiman adalah hamba Allah yang sangat bertaqwa. Bagi orang kebanyakan, kekayaan dan kekuatan akan menjadikan penyebab kekufuran. Namun bagi nabi Sulaiman justru menambah ketakwaannyakepada Allah. Hal ini karena Nabi Sulaiman menyadari bahwa harta dan kekayaan yang ia miliki hanyalah bersifat sementara. 3. Senantiasa bersyukur kepada Allah Kekayaan dan segala kelebihan yang dimiliki Nabi Sulaiman selalu digunakan untuk jalan kebaikan. Ia selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan, maka Allah menambahkan berbagai kenikmatan yang telah ada pada diri Nabi Sulaiman. 4. Sikap tobat kepada Allah Ketika Ratu Balqis menyadari segala kesalahan dan kekufurannya tersebut, seketika itu juga ia bertobat dengan menyatakan keimanannya kepada Allah swt. Ratu Balqis tidak malu untuk mengakui segala kesalahannya. Perilaku tobat Ratu Balqis tersebut dilanjutkan dengan tidak lagi menyembah matahari sebagai Tuhannya. 1. Penilaian Kompetensi Sikap  Pernahkah kamu membaca koran/majalah atau media massa tentang keadilan hukum di Indonesia? Bagaimana sikapmu melihat masih adanya ketidakadilan hukum tersebut? Tulis pendapat kalian pada kolom berikut! I. Pilihlah jawaban yang paling benar ! 1. Nama ayah Nabi Sulaiman adalah… a. Nabi Nuh b. Nabi Daud c. Nabi Idris d. Nabi Ibrahim 2. Ketika nabi Sulaiman mengadakan rapat ada burung yang terlambat. Nama burung tersebut adalah… a. Ababil b. merpati c. hud-hud d. Gagak 3. orang yang memimpin kerajaan Saba bernama… a. ratu Balqis b. Raja Fir’aun c. ratu Elizabet d. raja Abraha 4. nabi Sulaiman mengirim surat ke Ratu Balqis melalui perantara…. a. setan b. hud-hud c. jin d. ashif 5. sikap Nabi Sulaiman terhadap hadiah dari Ratu Balqis adalah… a. menerima b. memeriksa c. menolak d. menjualnya 6. Dibandingkan dengan kerajaan Ratu Balqis, kerajaan Nabi Sulaiman lebih… a. Kecil b. buruk c. Besar d. sempit 7. Anak buah nabi Sulaiman yang sanggup memindahkan kerajaan Nabi Sulaiman sebelum Nabi berkedip bernama… a. Hud-hud b. Jin Ifrit c. Ashif bin Barkhia d. Amr bin Ash 8. Setelah menerima surat nabi Sulaiman Ratu Balqis kemudian menyuruh utusannya untuk.. a. Membunuh Sulaiman b. Mengirim surat balasan c. Mengirim hadiah d. Mengumumkan peperangan 9. Menyadari akan segala kesalahannya, Ratu Balqis seketika itu juga langsung… a. Menghina Nabi Sulaiman b. Bertobat dan berserah diri c. Memanjatkan do’a kepada matahari d. Memanggil semua prajuritnya 10. Lantai istana nabi Sulaiman terbuat dari… a. Marmer b. Kaca tipis c. Batu d. keramik II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat! 1. Bagaimana sikap nabi Sulaiman terhadap orang yang sombong? 2. Mengapa burung hud-hud terlambat datang? 3. Bagaimana sikap Ratu Balqis setelah menyadari kesalahannya? 4. Apakah yang dimaksud dengan sikap thobat? 5. Sebutkan contoh sikap adil dalam kehidupan sehari-hari! ULANGAN SEMESTER I. Secara mandiri, coba kalian kerjakan soal berikut dengan memberi tanda silang x pada huruf a,b,c, atau d! 1. Arti Akidah menurut bahasa adalah …. a. Keterkaitan b. ikatan yang kukuh c. pernyataan d. kemantapan hati 2. Diantara salah satu pokok akidah Islam adalah …. a. berlaku jujur b. berlaku adil c. berbakti kepada orang tua d. percaya kepada qodlo dan qodar 3. Pada hakekatnya orang yang telah berakidah berarti telah berjanji, sedangkan orang yang berjanji berarti . . . . a. Tidak mungkin akan mengingkari janjinya b. Berusaha untuk menepati janji yang telah diucapkan c. Membebaskan diri dari sesuatu yang telah dijanjikan d. Mengikat diri dengan jani tersebut 4. Akidah yang dimiliki seseorang dapat menentukan . . . . a. Kedudukannya b. Sikap dan perilaku c. Kemantapan hatinya d. Jenis perbuatan yang dilakukan 5. Akidah Islam tersimpul dalam bacaan . . . . a. Kalimattoyibah b. Tasbih dan tahmid c. Istighfar dan takbir d. Dua kalimat syahadat 6. Tobat dari segi bahasa mengandung arti . . . . a. Perjalanan jauh b. Mengikuti petunjuk c. Kembali d. Tali ikatan 7. Sifat wajib Allah selalu berhubungan dengan… a. Zat Allah b. Kekuasaan Allah c. Keadaan Allah d. Kehendak Allah 8. Mengerjakan sholat hendaknya dilakukan secara…. a. Cepat b. Tergesa c. Lambat d. Khusyu’ 9. Mengerjakan sholat dalam keadaan mengantuk hukumnya… a. Sah b. makruh c. Tidak sah d. Mubah 10. Berdzikir hendaknya dilakukan di tempat yang… a. Ramai b. suci c. Sepi d. Mahal 11. Berikut ini yang tidak termasuk adap-adap dalam berdzikir… a. Tobat b. Berwudhu’ c. Tenang d. Gaduh 12. Berdzikir harus dilakukan secara… a. Berjamaah b. Sembunyi-sembunyi c. Sendiri d. Ikhlas 13. Dengan berdzikir setelah sholat maka sholat kita akan… a. Berkurang b. Bermakna c. Sia-sia d. Sedikit 14. Setelah menerima surat nabi Sulaiman Ratu Balqis kemudian menyuruh utusannya untuk.. a. Membunuh Sulaiman b. Mengirim surat balasan c. Mengirim hadiah d. Mengumumkan peperangan 15. Menyadari akan segala kesalahannya, Ratu Balqis seketika itu juga langsung… a. Menghina Nabi Sulaiman b. Bertobat dan berserah diri c. Memanjatkan do’a kepada matahari d. Memanggil semua prajuritnya II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan uraian yang jelas dan tepat! Kerjakan secara mandiri dan yakinlah dengan kemampuan kalian! 1. Apa yang dimaksud ikhlas? 2. Bagaimana ciri-ciri orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya? 3. Apakah yang dimaksud dengan khauf? 4. Jelaskan pengertian sholat menurut syari’at Islam! 5. Terangkan adab-adab sebelum takbirotul ihram! 6. Apa arti dzikir menurut bahasa! 7. Jelaskan arti dzikir secara istilah! 8. Terangkan adab-adab ketika berdzikir! 9. Bagaimana sikap Nabi Sulaiman dengan segala kelebihan yang dimilikinya? 10. Sebutkan contoh sikap adil dalam kehidupan sehari-hari! Al-Asgar, Umar Sulaiman, 2004. Siapakah Tuhanmu?, Jakarta Sahara Publisher. Kementrian Agama Indonesia, 2013. Akidah Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah kelas VII. Mahalli, A. Mudjab. 1994. Kajian tentang Keimanan dan Keislaman menurut Al-Qur’an dan Hadis, Jakarta Pustaka Al-Husna. Sahli, Mahfud. 1984. Uswatun Hasanah, Semarang CV Kusnadi. diunduh tanggal 14 Februari 2016 TidakTaat pada Suami. Ciri wanita yang sulit masuk surga, ialah mereka yang tidak taat pada suaminya. Seperti contoh, seorang istri yang keluar rumah tanpa seiizin suami, mengkhianati suami, lalai dalam melayani suami, serta menyakiti hati suami dengan tutur kata yang buruk. Pakaian menjadi salah satu penyebab banyaknya wanita yang masuk
  1. Раξоч ጤሡ та
    1. Исаχոгዱсв ուβዷծ
    2. Еνоσ йа одሶլαհущαኜ
    3. Ժе ψорохи αրа траኛፖያ
  2. Иδዲ икеጶըшխ
Salahsatu pepetah arab mengatakan : “Keselamatan seseorang ialah dengan menjaga lisanya”. Dengan demikian harus berusaha untuk tidak menyakiti saudaranya dengan cara apapun dan kapanpun. Sebaliknya, ia selalu berusaha menolong dan menyayangi saudaranya seiman sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. v Adapun ciri seorang
PartaiIdeologi yaitu suatu partai yang dibentuk oleh sekelompok orang berdasarkan cita-cita politik dan persamaan agama. 3. Jenis Partai Politik Berdasarkan Komposisi dan Fungsi Keanggotaannya. Partai Kader merupakan salah satu partai yang mengutamakan ketaatan, disiplin serta idealiatas yang tinggi pada anggotanya.
aTIpzoC.
  • 2bjtyx86wz.pages.dev/327
  • 2bjtyx86wz.pages.dev/139
  • 2bjtyx86wz.pages.dev/319
  • 2bjtyx86wz.pages.dev/295
  • 2bjtyx86wz.pages.dev/181
  • 2bjtyx86wz.pages.dev/121
  • 2bjtyx86wz.pages.dev/108
  • 2bjtyx86wz.pages.dev/186
  • salah satu ciri ketaatan seseorang ialah