Iridengan rejeki orang lain. senang melihat orang lain susah, benci melihat orang lain senang=====Subscribe MNCTV Official Youtu
Mushaf Standar Indonesia وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى ﴿طه ۱۳۲﴾ Terjemahan IndonesiaDan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik di akhirat adalah bagi orang yang bertakwa. QS. Taha 132 Mushaf Madinah وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًۭا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ Huruf Arab Gundul وأمر أهلك بالصلاة واصطبر عليها لا نسألك رزقا نحن نرزقك والعاقبة للتقوى Transliterasiwa/mur ahlaka bialshshalaati waisthabir alayhaa laa nas-aluka rizqan nahnu narzuquka waal’aaqibatu lilttaqwaa Sudah sejauh mana interaksi Anda dengan ayat ini? boleh pilih lebih dari satuMempelajari Mendakwahkan Membaca Menghafal Mengamalkan RyuAdi Saputra, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosSeringkali banyak dari kita memiliki anggapan yang keliru soal rezeki. Rezeki adalah segala pemberian yang bersumber dari Tuhan, yang dianugerahkan melalui tangan-tangan manusia lain. Rezeki tidak selalu identik dengan uang atau harta semata. Mari kita sejenak menelusuri arti kata rezeki dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan yang diberikan oleh Tuhan makanan sehari-hari nafkah penghidupan pendapatan uang dan sebagainya untuk memelihara kehidupan keuntungan kesempatan mendapat makan. Dari arti tersebut, maka bisa disimpulkan kalau rezeki bukan melulu hanya soal harta semata. Mungkin Tuhan tidak memberikan kita harta yang melimpah, akan tetapi Tuhan menggantikan semua itu dengan orang-orang baik yang ada disekeliling kita dan orang yang mampu menghadirkan kebahagiaan lebih dari harta. Terkadang manusia kerap mempersempit makna dari rezeki. Padahal, kesehatan, kedamaian, keluarga yang bahagia, ilmu yang bermanfaat, bahkan sahabat yang baik sekalipun merupakan rezeki yang Tuhan berikan kepada kita. Kita dalam keadaan sehat pun juga rezeki, panjang umur dan bahagia juga termasuk rezeki, apalagi kita bisa bernafas sampai detik ini juga merupakan sebuah rezeki yang mungkin kalian sempat terlewatkan atau tidak kalian sadari. Terlebih lagi, di masa pandemi ini justru kesehatan adalah harta yang paling berharga. Banyak yang bilang, sehat itu mahal. Memang benar karena kesehatan adalah harta yang paling berharga dan tak bisa dinilai secara materi. Sehat sendiri bagaikan sebuah kata mutiara yang ingin kita dengar saat terbaring lemah dan sedang sakit. Dan juga manusiawi jika kita baru menghargai sebuah nikmat saat kenikmatan itu sudah hilang. Begitulah dengan kesehatan, ketika sakit, kita baru sangat menghargai rasanya sehat kan? Kalau mau hitung-hitungan materi, sehat itu mahal memang, tapi sakit itu lebih mahal. Ketika kita sakit, justru lebih banyak biaya yang dibutuhkan, dan hidup kita juga jadi lebih repot kan? Belum lagi memperhitungkan kesakitannya. Di kala kita hanya fokus pada rezeki harta, maka rezeki lain yang sudah kita dapatkan, lupa seketika. Di saat kita iri pada keberuntungan seseorang, ternyata orang tersebut pun merasa iri atas keberuntungan kita. Namun, berbicara tentang rezeki ada beberapa prinsip rezeki yang jarang dibicarakan oleh orang-orang. Bisa jadi prinsip ini adalah hal-hal yang terbilang sederhana yang kalian mungkin tidak pernah sadari di benak kalian atau justru mengundang banyak tanya dalam pikiran. Simak selengkapnya berikut ini. 1. Jangan Mudah Iri dengan Rezeki Orang LainTerkadang kita seringkali merasa iri saat orang lain diberikan kenikmatan lebih. Dalam pikiran kita, kita merasa hidup kita selalu kurang dan merasa kekurangan. Bahkan, kita merasa tidak nyaman dengan apa yang sudah kita miliki sekarang sehingga kita ingin mendapatkan lebih banyak lagi. Padahal, kamu tidak pernah tahu bagaimana susahnya dan lelahnya untuk mendapatkan itu, berapa kali ia harus terjatuh dan tertatih-tatih. Merasa iri dengan rezeki orang lain tidak akan bisa menambah rezeki kamu, justru malah menambah penyakit hati. Janganlah takut tidak punya rezeki, namun takutlah tidak mendapatkan berkah dari apa yang kita miliki. Takutlah saat kita tidak mampu untuk merasa bersyukur, ketabahan, serta keridhaan. Sudah sepatutnya perasaan iri dan dengki harus dihindari. Percayalah bahwasanya setiap orang memiliki kavlingnya masing-masing atas rezeki yang dilimpahkan kepadanya. Rezeki tidak akan pernah tertukar dan semuanya sudah tertakar, tidak akan pernah nyasar dan tetap teruslah untuk berikhtiar. Kunci nikmat itu merasa memiliki dan menikmati apa yang ada, bukan dipaksa untuk harus Jika Rezeki Sudah Ditentukan, Kenapa Masih Harus Berusaha?Tuhan telah menentukan rezeki, jodoh dan maut untuk setiap hamba yang diciptakan-Nya. Tuhan sudah menetapkan kadar dan takaran bagian atau porsi rezeki bagi tiap hambanya. Tetapi meskipun demikian bukan berarti kita hanya tinggal menunggu, malas-malasan dengan alasan sudah ditentukan. Karena hanya Tuhan yang tahu hakikatnya. Oleh karena itulah, setiap orang diminta untuk terus berikhtiar, berusaha serta melakukan pekerjaan yang dapat mengantarkan dirinya kepada cita-citanya. Namun bukan berarti, rezeki itu akan datang secara tiba – tiba tanpa adanya usaha untuk mendapatkanya. Tentu kita sebagai makhluknya harus berusaha untuk menjemput rezeki tersebut. Bisa dengan bekerja keras dan diimbangi dengan berdoa dan memohon agar dimurahkan rezeki, dan dimudahkan dalam di dunia, tentu satu orang dengan orang lainnya berbeda – beda takaran harta yang dimiliki. Kerja keras harus tetap dilakukan agar apa yang kita usahakan bisa terkabulkan. Namun terkadang, usaha yang dilakukan sudah besar, namun yang kita terima tidak sesuai tentu akan membuat resah dan gelisah. Namun pikiran kita harus diluruskan, bahwa rezeki itu sudah ada yang mengatur, jangan pernah takut rezekimu tertukar dengan orang lain. Mungkin usaha yang sekarang dilakukan hasilnya tidak sebanding dengan usahanya. Namun yakinlah, dibalik itu semua, ada hal positif yang kita terima, salah satunya tentang pantang menyerah dan terus memperbaiki diri3. Rutin Bersedekah Walau Hanya SedikitSering membaca unggahan di media sosial tentang kata-kata bijak di mana harta itu ibarat air yang mengalir, semakin deras aliran di hulu maka aliran di hilir juga harusnya semakin deras sehingga air tetap jernih dan bersih. Namun jika aliran di hulu mengalir deras namun di hilir tidak, maka air akan akan menggenang yang mengakibatkan air menjadi kotor. Begitu pun harta semakin banyak harta yang kau peroleh dan banyak juga yang kau keluarkan maka hartamu akan bersih dan sebaliknya jika tidak kau keluarkan maka hartamu akan habis tanpa kau sadari. Bukan seberapa banyak uang yang kau dapat tapi seberapa berkah uang tersebut. Sejak itulah aku mulai untuk membagikan sedikit rezekiku kepada orang tua. Meskipun jumlahnya tidaklah besar namun pemberianku bisa menyenangkan hati mereka. Bukankah jika orangtua ridho maka rezeki akan terbuka dari pintu mana pun?Itulah makna yang sangat kurasakan, seolah Tuhan menggandakan berapa pun jumlah uang yang kukeluarkan untuk kebaikan. Setiap kali aku memberikan uang kepada kedua orangtuaku maka tak menunggu waktu yang lama ada saja rezeki yang kudapatkan tanpa kusangka-sangka datangnya dari mana. Begitu cepatnya Tuhan mengganti uang yang kukeluarkan. Begitu juga dengan sedekah dan memberi bantuan kepada orang lain, meski nilainya tak terlalu tinggi namun jika dengan mudah kau keluarkan hartamu maka dengan mudah pula Tuhan memberikan rezeki-Nya kepadamu. Jangan tunggu kaya baru memberi, tapi memberilah maka kau akan kaya. Karena ketika kau memberi tidak hanya uang yang kau berikan namun juga Rezeki itu Pertemuan Antara Kerja Keras dan KesempatanDalam hidup, terkadang kita diberikan kesempatan-kesempatan yang bervariasi. Ada kesempatan yang akhirnya mengubah arah kehidupan. Ada kesempatan yang mendatangkan perubahan kehidupan menjadi lebih baik bagi orang yang menggunakan kesempatan tersebut dan mengembangkannya. Sadar tidak kalau rezeki itu pertemuan antara kerja keras, kerja cerdas dengan rangkaian kesempatan yang datang kepadamu? Artinya rezeki kamu akan terus naik selama kamu bisa memanfaatkan dan memaksimalkan kesempatan yang datang. Ibaratnya, pengusaha sukses tidak akan mampu mengelola orang secara efektif, membangun produk yang disukai orang, menjalankan perusahaan besar, mengatur waktu dengan baik dan bekerja dengan uang dalam jumlah besar, jika mereka tidak memulai dari nol dan mendapatkan kesempatan untuk mencapai setiap langkah selanjutnya. Kalau seandainya kamu melihat orang yang tiba-tiba kaya, itu karena dia selalu tidak pernah melewatkan kesempatan yang selalu datang kepadanya5. Banyak Uang Belum Tentu Bisa BahagiaSelama ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa kebahagiaan seseorang berbanding lurus dengan jumlah uang yang dimiliki. Yang artinya, semakin banyak uang yang kamu miliki, maka hidupmu akan makin bahagia. Tapi kenyataannya tidak selalu demikian. Banyak sekali orang yang merasa hidupnya tidak bahagia walaupun secara materi dia termasuk orang yang beruntung dan berkecukupan. Padahal, ada hal lain yang sama sekali tidak bisa kamu beli dengan uang, seperti keluarga, sahabat, dan waktu luang. Hal-hal tersebut tentunya sangat berharga dan juga merupakan sumber kebahagiaan yang tidak bisa tergantikan dengan pada umumnya orang mencari uang agar bisa menjalani hidup dengan layak dan membeli barang-barang yang diinginkan. Tapi orang yang pelit malah sebaliknya. Entah berapa banyak uang yang dimiliki, hidupnya akan begitu-begitu saja karena dirinya malas membelanjakan uang yang dimilikinya. Semakin banyak uang yang dimiliki, semakin banyak jumlah yang ditabung, sedangkan untuk keperluan sehari-hari tidak pernah ada perubahan. Sikap terlalu hemat ini lama-kelamaan bikin kamu bosan dan tidak bahagia karena terkesan gak bisa menikmati hasil kerjamu sendiri Tidak semua orang akan memiliki gaji, tapi semua orang punya rezeki yang datang langsung dari Tuhan bagi setiap manusianya.
100Kata Kata Bijak Tentang Orang Sirik, Iri dan Dengki - Iri, sirik dan dengki adalah tiga kata yang mempunyai arti yang sama yaitu perasaan tidak senang atau benci ketika melihat orang lain beruntung.Atau dalam istilah arab di sebut Hasad yang berarti iri, dengki. Iri dengan kehidupan orang lain, iri dengan kesuksesan orang lain, iri dengan kebahagiaan orang lain, iri terhadap Janganlah iri hati ... Janganlah iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian manusia karena lebih banyak mendapatkan rizki termasuk pangkat, jabatan, anak2 yg sukses, harta yg melimpah dari sebagian yang lain... Karena bagi orang laki-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan sesuai dng kadar rizki yg telah ditetapkan Allah... Dan bagi para wanitapun ada bagian dari apa yang mereka usahakan sesuai dng kadar rizki yg telah ditetapkan Allah... Tidak dibenarkan mencari rizki atau karuniaNya dng tanpa berusaha ... Baca Juga Cobaan bagi Hamba Allah Dan mohonlah kepada Allah dng berdoa atas sebagian dari karunia-Nya... Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui kebaikan akan kadar banyak/sedikitnya rizki yg diberikan kepada hamba2Nya... Ada kalanya manusia menjadi "lupa kepada Allah" ketika diberi rizki yg banyak, begitu juga sebaliknya... Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu ... Baca Juga Adab Berdo'a QS Nisaa'32 وَلاَ تَتَمَنَّوْاْ مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا ٱكْتَسَبُواْ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبٌ مِّمَّا ٱكْتَسَبْنَ وَٱسْأَلُواْ ٱللَّهَ مِن فَضْلِهِ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيماً "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. Karena bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita pun ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." Semakin aku berusaha untuk mencintainya semakin aku merasa terbebani, dan aku sadar bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan, dan mungkin kamu tahu alasan terbesar kenapa aku demkian”. Aku hanya bisa terdiam mendengar cerita Rheina, karena mungkin akulah yang menjadi alasan terbesar Rheina untuk mengakhiri hubungannya dengan Mas Yoga.Oleh Raidah Athirah Penulis, Kontributor Islampos, Tinggal di Polandia ENTAH siapa yang mula-mula menulis kalimat ini; Bahagia secukupnya, sedih sekadarnya.” Karena pada hakikatnya kehidupan ini dipergilirkan. Kamu hari ini merasa bahagia, yang lain tenggelam dalam duka. Jika rasa iri itu masih ada dalam dada, perlu kamu pertanyakan keyakinanmu tentang rezeki yang sudah diatur oleh yang Maha Pengatur. Perlu sekali, diam-diam kamu merenungi ayat-ayat Allah. Mendinginkan kalbu yang terbakar atas rasa iri melihat kebagiaan dan kesuksesan orang lain. Pahami kembali bahwa Allah Maha Adil. Dia memberimu nikmat dan ujian seperti halnya juga kepada orang lain. Bukankah kesedihan, kebahagiaan sudah diatur dengan adil olehNya? “Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. Karena bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan pun ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [ An-Nisa 32] **** Sering bahkan mungkin terbesit banyak hal yang membandingkan nasibmu dengan orang lain. “Beruntung bangat dia hidupnya, punya pekerjaan mapan dan keluarga yang oke punya.” “Aku lebih cantik tapi kok dia yang punya suami ganteng!” “Enak bangat hidupnya, Jalan-jalan terus nggak kayak aku nempel terus di kota ini.” “Hidupnya sukses, udah gituh terkenal lagi.” “Keren abis ! Cakep iya. Otaknya encer bangat. Beasiswa ke luar negeri terus. Aku kapan bisa kayak dia?” “Tuhan kok nggak ada adil-adilnya sama aku. Sengsara mulu nih hidup.” “Kapan jodoh ini akan datang? Sengsara sekali jadi jomblo! Iri bangat aku liat dia udah honeymoon. Lah, aku ini kapan dilamar? Aku wajahnya nggak jelek-jelek amat, kok.” Kamu lupa bahwa setiap orang punya rezekinya masing-masing. Gilirannya sudah diatur. Allah, Tuhan Yang Maha Rahman dan Rahim bahkan sudah mengaturnya sebelum kamu lahir ke dunia. Benarkah demikian? “Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki.” Al-Hajj 58. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda; “Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” HR. Muslim no. 2653, dari Abdullah bin Amr bin Al Ash Kamu dikuasai iri sampai lupa bertanya tentang jalan bagaimana dia bisa sampai di titik itu. Titik yang membuat kamu iri padanya. Saya pernah berada di titik yang kamu rasakan. Saya iri pada seorang teman lama ketika mendengar kabar dia bisa menjadi kepala kantor di usia sama seperti saya saat ini. Padahal dalam pandangan saya waktu itu, dia orang yang biasa-biasa saja. Sampai di suatu masa, Allah mengingatkan saya tentang jalan yang tak biasa yang sudah ia lalui. Ada ikhtiar yang luar biasa dan doa yang terus-menerus sampai ia bisa seperti ini. Teman saya ini orangnya supel dan punya banyak kawan. Ada satu hal yang saya ingat dari sifatnya yang suka membant; ia pernah membayar uang SPP saya yang tertunda beberapa bulan. Padahal kami memang sama-sama berstatus pengungsi waktu itu. Dan ada hal yang ia perjuangkan yang saya sendiri belum tentu mampu sepertinya. Teman saya ini yatim. Sepulang sekolah ia berjualan sayur. Tidak ada rasa malu ketika saya menjumpainya mendorong gerobak. Dalam keadaan ini pun ia masih giat berbagi. Apakah kamu siap menjalani proses berdarah-darah dan lelah sangat untuk bisa seperti orang yang hati kamu begitu iri padanya? *** Kamu iri karena kamu tak tahu bagaimana perjuangannya, hari-harinya dan sikapnya menghargai setiap masalah yang datang. Saya selalu menulis bahwa jangan iri karena kamu tak pernah tahu perjalanannya yang luar biasa sampai ia di titik yang begitu kamu impikan. Bila kamu melihat orang tertawa dan tersenyum lepas bukan berarti ia hidup tanpa masalah melainkan orang-orang ini adalah orang-orang yang telah belajar banyak hal dari kehidupan. Mari belajar dari pohon empat musim. Bahwasanya hidup ini memiliki sifatnya yang dipergilirkan. Bila memang masanya menguning, sekuat apapun manusia memaksa untuk mempertahankan warna hijau dedaunan tak akan mampu mengubah ketetapanNya. Begitupun sebaliknya. Bila demikian, sungguh rugi hati kamu yang hanya disibukkan dengan menaruh iri kepada nikmat yang Allah berikan kepada orang lain. Kamu bisa menirunya tapi tidak bisa menggantikan perjalanannya karena setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Jadi,bila rezeki tak bisa tertukar, mengapa hatimu iri pada kehidupan orang lain? [] Polandia, October 2017b5s0.